Contoh Deskripsi Diri Serdos 2020 Bidang D: Manajemen/Pengelolaan Institusi [Point 16-20]

By June 06, 2020

D.1. Berikan CONTOH NYATA kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.


16. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran (Min 150 Kata)

Dalam bidang pengajaran sewaktu saya mengajar praktek di lab bahasa inggris, selama satu semester itu pula saya bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat perlengkapan yang ada di lab semisal komputer, headset, speaker, koneksi intranet, laci penyimpanan, sampai modul pembelajaran. Seminggu sebelum perkuliahan dimulai, saya biasanya menginventarisasi perlengkapan lab. Saya mengecek apakah headset dan speaker masih berfungsi dengan baik atau tidak. Kalau ada headset yang rusak, saya catat dan ajukan penggantian ke penanggung jawab lab terlebih dulu untuk kemudian di follow up ke pusat. Sesuai dengan prosedur.

Sebagai anggota unit pengembangan akademik (UPA) Program Studi Sastra Inggris, saya mempunyai kesempatan untuk melakukan kontribusi yang secara langsung ke jurusan saya Sastra Inggris. Ketika saya diberi tanggung jawab untuk menjadi pengampu mata kuliah TOEFL, saat itu saya dan tim diminta untuk melakukan perubahan pada mata kuliah tersebut. Tahap awal yang saya dan tim inisiasi adalah melakukan identifikasi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) untuk kemudian melakukan pembaruan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) sesuai dengan dinamika perkembangan keilmuan. Saya dan tim melakukan revisi materi TOEFL berdasarkan evaluasi dan masukkan dari seluruh anggota UPA dan juga dosen-dosen yang mengajar mata kuliah tersebut. Oleh karenanya saya dan tim melakukan pengajuan untuk pengadaan buku referensi TOEFL paling terbaru. Tidak hanya itu saja, saya dan tim juga melakukan revisi konten soal-soal UTS dan UAS. Perubahan komposisi soal UTS dan UAS juga kami lakukan, yang tadinya berjumlah 50 soal yang terdiri dari 10 soal Listening, 20 soal Structure and Grammar, 20 soal berupa Reading Comprehension. Berubah menjadi 35 soal yang terdiri dari 10 soal Listening, 10 soal Structure and Grammar, dan 15 soal Reading Comprehension. Kami memutuskan untuk mengurangi jumlah soal UTS dan UAS didasarkan hasil evaluasi akhir semester yang membuktikan kalau tingkat kelulusan dalam mata kuliah TOEFL cukup rendah karena tidak proporsionalnya antara waktu pengerjaan soal UTS dan UAS yang hanya 60 menit dengan jumlah soal yang diberikan.

 

17. Dukungan institusi (Min 150 Kata)

Berdasarkan keputusan rektor tentang peraturan akademik, bahwa masing-masing program studi diberi wewenang untuk merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan kebijakan akademik dan standar akademik. Namun demikian, lembaga tetap terus memberikan dukungan serta memfasilitasinya. Sebelum melakukan revisi, saya dan tim penanggung jawab mata kuliah TOEFL diberikan
Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) di kampus UBSI Jatiwaringin. Surat tugas dari kegiatan tersebut saya posting di blog saya (
https://sayyiddiyyas.blogspot.com/2017/09/workshop-rencana-pembelajaran-semester.html).

Setelah melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap rendahnya tingkat kelulusan mata kuliah TOEFL. Pada rapat evaluasi di akhir semester bersama ketua program studi, anggota UPA dan dosen yang mengajar mata kuliah tersebut, saya dan tim penanggung jawab memutuskan untuk mengurangi jumlah soal UTS dan UAS agar lebih seimbang dan proporsional. Jumlah soal yang tadinya 50 soal berubah menjadi 35 soal dengan waktu pengerjaan 60 menit. Usulan saya dan tim disetujui oleh kepala program studi Sastra Inggris dan Biro Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan (BAAK) sebagai biro yang menangani ujian. Dukungan institusi terhadap pembaruan konten TOEFL ditandai dengan di-ACC-nya pengajuan buku referensi yang paling terbaru. Hal ini menandakan kalau lembaga mendukung penuh setiap kegiatan yang ada di program studi asal sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Untuk kebutuhan lab bahasa, lembaga selalu memastikan kelengkapan yang diperlukan oleh lab seperti headset, speaker, serta kelancaran koneksi jaringan intranet agar memudahkan melakukan penggunaan aplikasi lab bahasa Davitech. Pengajuan headset yang rusak selalu diganti dengan yang baru sebelum perkuliahan dimulai. Selain kebutuhan khusus di lab bahasa, lembaga juga memberikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti penyediaan wifi di setiap ruangan kelas, AC, LCD, komputer yang sangat memadai serta well-maintained oleh IT Support di setiap kampus. Kehadiran IT Support di setiap kampus yang selalu standby, memudahkan kinerja dosen-dosen jika menemui kendala teknis dalam perkuliahan.

 

D.2. Berikan CONTOH NYATA kendali diri, tanggung jawab, dan keteguhan pada prinsip yang Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/pengelolaan institusi.

18. Kendali diri (Min 150 Kata)

Pengendalian diri berarti mampu berpikir tenang dan jernih terhadap segala situasi. Selalu berpikir positif dan yakin bahwa segala hal pasti ada manfaatnya. Kampus Universitas Bina Sarana Informatika tersebar di berbagai wilayah di Jawa dan Kalimantan. Poin tersebut yang ditekankan oleh Divisi SDM ketika saya pertama kali di-interview, apakah saya siap jika ditempatkan di wilayah mana saja di lingkungan kampus UBSI. Saya menjawab dengan yakin bahwa saya sanggup. Suatu ketika saya dipercaya oleh lembaga untuk menggantikan salah seorang dosen yang cuti melahirkan, padahal saat itu lokasi kampus cukup jauh dengan domisili saya berada hingga mengharuskan saya untuk berangkat pagi sekali hingga pulang sampai terbenamnya matahari. Saya mampu mengendalikan diri dengan tidak menolak, memprotes ke kaprodi, atau mengumpat dalam hati, karena saya sadar, inilah salah satu resiko dari pekerjaan saya. Hingga akhirnya tugas tersebut mampu saya selesaikan dengan baik sampai akhir semester.

Mampu berpikir jernih dan bertindak tenang ketika berada dalam tekanan juga pernah saya lakukan sewaktu ada mahasiswa yang telat datang untuk ujian; tidak memakai pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku, marah-marah dan protes ke saya kenapa dirinya tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian padahal ia sudah jauh-jauh datang dari rumah. Saat itu ujian sedang berlangsung dan yang bersangkutan marah-marah di depan kelas, di depan hadapan teman-temannya. Jika pada saat itu saya ikut terpancing emosi dan kehilangan kendali, maka bisa saja saya bentak dengan nada yang lebih tinggi. Namun hal itu tidak saya lakukan, saya tetap tenang sambal berpikir kalau saya melakukan itu, tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan masalah baru. Saya hanya menegaskan ke mahasiswa tersebut kalau peraturan adalah peraturan, harus dipatuhi. Konsekuensi dari keterlambatan itu sudah saya jelaskan setiap awal perkuliahan di kelasnya, dan kita sudah deal dengan perjanjian yang telah dibuat. Jadi ya harus dijalankan. Mahasiswa itu lalu pergi sambil membanting pintu. Saya hanya dapat menghela napas dan istighfar.

 

19. Tanggung jawab (Min 150 Kata)

Diberikan tanggung jawab sekaligus amanat oleh lembaga merupakan suatu kehormatan bagi saya. Karena apa? Karena hal ini menandakan kalau kemampuan saya diakui oleh lembaga sehingga diberikan suatu tugas tertentu yang kadang di luar tugas pokok saya sebagai dosen. Tanggung jawab saya dalam pengajaran sangat besar, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Terus berinovasi dan mencari metode-metode dan teknik pengajaran terbaru selalu saya lakukan agar setiap perkuliahan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan nilai kehadiran atau nilai tugas saja. Jika ada mahasiswa yang agak kurang paham atau kesulitan dalam perkuliahan, saya selalu bertanya kira-kira kendala apa yang ia hadapi, apa yang bisa saya bantu. Hal ini membuat saya tahu kira-kira solusi apa yang bisa saya gunakan agar mahasiswa yang mengalami kendala dalam belajar bisa terselesaikan.

Tanggung jawab sebagai pengampu mata kuliah TOEFL juga cukup besar meskipun mata kuliah tersebut bukanlah termasuk Mandatory Subject. Tugas saya dan tim dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran sebelum dimulainya perkuliahan berhasil kami laksanakan dengan baik sesuai due date. Begitupun kebutuhan akan pembaruan konten TOEFL dan soal-soal ujian, bisa kami selesaikan sebelum BAAK meminta naskah soal untuk didistribusikan ke kampus-kampus UBSI di seluruh wilayah.

Ketika diberikan tugas ke luar kota untuk memberikan Workshop dan Pelatihan Bahasa Inggris ke dosen-dosen kampus UBSI Kota Sukabumi, saya menjalankannya dengan penuh tanggung jawab meski harus meninggalkan keluarga selama seminggu. Tugas itu saya jalankan dengan baik sesuai dengan arahan dari ketua program studi. Target yang dicanangkan pun saya capai dengan hasil yang memuaskan.


20. Keteguhan pada prinsip (Min 150 Kata)

Saya selalu menjalankan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh lembaga. Baik masalah yang mendasar termasuk masalah yang prinsipal. Peraturan yang saya terapkan di setiap kelas yang saya ajar mengenai keterlambatan selalu saya terapkan, dan selalu sama pada setiap semesternya. Pernah suatu ketika ada mahasiswa yang nego kalau dia akan selalu terlambat karena pekerjaannya yang menerapkan system shift, sehingga ia meminta untuk diberikan sedikit keleluasaan dalam kehadirannya sambil menawarkan sesuatu sebagai timbal baliknya. Bukannya saya terlalu kaku, namun saya khawatir jika saya mengizinkan hal tersebut, maka akan menimbulkan kecemburuan di kelas. Keteguhan saya dalam menjalankan peraturan yang telah dtentukan diuji di sini, saya mengatakan kalau saya tidak bisa memberikan konsekuensi akan hal tersebut. Saya menyarankan kepadanya, jika memungkinkan, ia bisa membicarakan hal tersebut kepada supervisor di tempatnya bekerja untuk bertukar shift dengan temannya di jadwal yang bentrok dengan kuliahnya. Dengan begitu, ia masih bisa tetap bekerja tanpa mengganggu jadwal kuliahnya.

Gratifikasi dalam bentuk apapun kepada pihak lain di lingkungan kampus adalah termasuk pelanggaran akademik sesuai dengan edaran rektor Universitas Bina Sarana Informatika. Oleh karenanya, saya selalu menghimbau kepada mahasiswa yang saya ajar atau bimbing agar tidak membawa bingkisan dalam bentuk apapun itu baik ke saya atau dosen lain. Kepada mahasiswa bimbingan, saya selalu mengatakan kalau saya hanya bisa ditemui di kampus saja pada jam kerja, saya tidak menerima bimbingan di luar kampus baik itu di rumah saya maupun di restoran atau kafe misalnya. Meski telah disampaikan di awal bimbingan, masih saja ada mahasiswa yang bandel dan nekat menawarkan saya untuk bisa ditemui di luar kampus karena pendaftaran tugas akhir dan skripsi sudah akan berakhir saat itu namun mahasiswa tersebut belum selesai mengerjakannya dan merasa deadlock. Kontan saat itu langsung saya tolak, saya katakan kalau itu sudah menjadi konsekuensi yang harus ia terima. Saya sudah menyediakan waktu selama beberapa bulan namun tidak digunakan dengan baik, malah ingin datang ketika waktunya sudah mepet. Kemudian saya meminta mahasiswa tersebut untuk segera mengerjakan tugas akhirnya lalu bimbingan melalui email saja agar lebih menghemat waktu.

Lanjut bidang E >>> https://sayyidskiy.blogspot.com/2020/06/contoh-deskripsi-diri-serdos-2020_97.html

You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.