Penyakit dan Kelakuan Menurut Ust. Danu

By August 27, 2019 ,

Menurut Ustadz Danu segala musibah atau penyakit yang kita alami sekarang adalah hasil dari perbuatan kita sebelumnya [Q.S. Asy Syuura: 30], dan apa yang dialami oleh anak yang belum akhil baliq itu adalah akibat dari perbuatan orang tuanya sebelumnya. Berikut ini beberapa di antaranya.
  1. Alergi = Punya keinginan yang kuat di barengi dengan kejengkelan, ada amalan salah untuk keselamatan = Ambisi tinggi, ambisi untuk disegani = Amalan salah, suka ke dukun
  2. Amandel = Suka menyimpan marah, marah yang tertahan
  3. Ambien = Emosi berlebihan bila ada masalah dalam keluarga, biasanya diam dulu, kemudian marah besar
  4. Anak amandel =  Salah satu orang tuanya kalau bicara sering ngotot
  5. Anak astma / sesak napas = Karena tidak ingin bertengkar antara suami istri, maka bila terjadi perselisihan sering tidak diselesaikan dan menjadi jengkel yang tersimpan = Ada masalah yang tidak bisa dibicarakan kepada siapapun (karena malu dll) = Saat hamil salah satu orang tua menyimpan jengkel yang kuat
  6. Anak autis, Tidak bisa bicara = Waktu hamil, ada masalah suami istri tidak diselesaikan, tetapi disimpan dengan jengkel dalam waktu yang lama (lebih dari 1 bulan) = Salah satu orang tua sering malas berpikir bila menghadapi masalah atau dalam berdiskusi = Orang tua agak pendiam = Saat hamil salah satu orang tua suka geregetan (marah terpendam) = Orang tua banyak bertolak belakang, yang satu sangat pendiam yang satunya sangat enerjik
  7. Anak belum bisa jalan = Orang tua malas mengutarakan masalah rumah tangga yang dihadapi (suka mendiamkan masalah), diam disertai jengkel
  8. Anak, cairan di otak = Waktu hamil, salah satu orang tua bila punya masalah suka malas memikirkannya (putus asa)
  9. Anak, cerebral palsy (lumpuh otak) = Pada saat hamil, salah satu orang tua sering diam (mendiamkan), tidak mau membicarakan masalah yang dihadapi.
  10. Anak down syndrome = Sewaktu hamil, ibu pernah marah sampai mengeluarkan kata kata yang merendahkan orang lain
  11. Anak epilepsi (ayan) = Orang tua sering bertengkar, lalu diam (melamun) dan jengkel yang disimpan lama = Salah satu orang tua gampang tersinggung = Bila marah sering merendahkan orang = Salah satu orang tuanya sering berpikiran negatif (negative thinking)
  12. Anak gagal ginjal = Saat hamil orang tua sering bertengkar dan menyimpan jengkel
  13. Anak, ginjal menggelembung, sebagian urin dari kandung kemih kembali ke ginjal = Salah satu orang tua, sering jengkel (disimpan lama) pada pasangan, diam tidak mau mendiskusikan masalah
  14. Anak, ginjal dan radang otak (meningitis) = Orang tua sering bertengkar, marah yang disimpan lama, jengkel
  15. Anak, Hepatitis A = Orang tua sering berantem dan selesainya lama
  16. Anak hydrosifalus = Bila ada masalah yang keluar pertama adalah jengkel dulu = Bila dinasehati, iya-iya saja tapi tidak dilaksanakan
  17. Anak hypoteroid = Salah satu orang tua bila punya masalah lebih banyak diam
  18. Anak jatuh dan lumpuh = Orang tua sering bertengkar dan sering putus asa dalam menghadapi masalah
  19. Anak jatuh dari ketinggian = Orang tua kurang komunikasi
  20. Anak kejang-kejang saat tidur = Orang tua sering bertengkar atau menyimpan masalah disertai emosi, tidak didiskusikan/diselesaikan = Amalan salah
  21. Anak keterbelakangan mental = Salah satu atau kedua orang tua sering punya emosi yang kuat dan kalo marah jadi kalap, sampai mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan (merendahkan) orang
  22. Anak, leher lemah = Salah satu orang tua tidak menghormati orang tuanya
  23. Anak leukimia = Orang tua sering bertengkar dan menyimpan marah (jengkel) = Orang tua gampang tersinggung dan jengkel
  24. Anak lumpuh = Orang tua sering putus asa dalam menghadapi masalah
  25. Anak malas = Orang tua sering malas-malasan dalam mengerjakan sesuatu
  26. Anak meninggal terus dalam kandungan (tali pusat kecil) = Cepat tersinggung dengan suami
  27. Anak mongoloid = Saat hamil salah satu orang tuanya suka merendahkan/meremehkan orang lain
  28. Anak, muka bengkak, Benjolan dekat mata = Orang tua sering emosi dan marah yang tersimpan, jengkel bila melihat sekitarnya ada yang tidak cocok di hati
  29. Anak nakal = Orang tuanya sering marah/uring-uringan/emosi.
  30. Anak laki-laki semua (susah mendapat anak perempuan) = Istri galak/pemarah dan sangat dominan dalam rumah tangga
  31. Anak perempuan semua (susah mendapat anak laki-laki) = Suami pemarah, tidak penyabar dan sangat dominan dalam rumah tangga
  32. Anak, pengasaman pada ginjal = Pada saat hamil, ada masalah yang membuat jengkel dan tersimpan lama di hati
  33. Anak radang otak = Orang tua menyimpan marah yang selalu terpikirkan
  34. Anak rewel = Sebelum lahir anaknya, salah satu orang tuanya suka rewel di hati (jengkel dan diam)
  35. Anak sering kejang-kejang (autis) = salah satu orang tua suka diam, bila ada masalah dipendam jadi jengkel
  36. Anak sering diganggu makhluk lain (selalu ngajak pergi, tak bisa pulang) = Waktu hamil dibacakan surat Yusuf agar anaknya cakep (niat baca Al-Qur’an bukan karena Allah)
  37. Anak sering kesurupan = Orang tua punya amalan salah, baca qur’an dengan niat duniawi atau sering ngelamun
  38. Anak sering kejang (step) = Salah satu orang tua sering marah (emosi tinggi) tapi diam dan jengkel
  39. Anak sering pingsan = Suami istri sering bertengkar, marah, diam (jengkel) dan melamun
  40. Anak susah bangun dari duduk = Orang tua sering marah
  41. Anak susah diatur, suka menyendiri = Salah satu orang tua bila punya keinginan harus dituruti = Bila ada masalah suka ngambek
  42. Anak (3,5 th) tidak bisa bicara = Saat hamil, orang tua suka diam bila ada masalah (dipendam) = Saat hamil, orang tua suka putus asa dalam menghadapi masalah
  43. Anak talasemia = Pada saat hamil orang tua (ibunya) menyimpan jengkel dan dandam yang kuat pada keluarganya atau pada suaminya
  44. Anak tidak bisa diatur = Orang tua “semau gue”
  45. Anak (sampai umur 10 th) tidak mau (menolak) makan nasi = Salah satu orang tua tidak pandai bersyukur, marah kalo disuruh bersyukur
  46. Anak, toksoplasma & rubella = Salah satu orang tua sering berantem dengan orang tuanya atau berantem suami istri = Salah satu orang tua sering menyimpan jengkel = Salah satu orang tua bila dinasehati suka menolak
  47. Anak, trombosit turun = Saat hamil, salah satu orang tua menyimpan marah yang lama
  48. Anak tumor payudara = Kedua orang tua sering bertengkar
  49. Anemia (kekurangan sel darah merah, Hb rendah) = Sering marah tersimpan (jengkel) pada pasangan atau pada orang tua hampir tiap hari
  50. Anyangan (Kesemutan)= Apa yang diinginkan supaya tercapai.
  51. Asam Urat = Prinsipnya tidak bisa diarahkan (kaku, tidak mau kurang lebih) = Susah dinasehati
  52. Astma = Emosi tertekan dan tertutup
  53. BAB berdarah = Emosi tinggi, cepat marah
  54. BAB dan kencing panas = Jengkel karena punya keinginan yang kuat (ngotot) tetapi tidak kesampaian
  55. BAB sering = Sering ngomel (dalam rumah tangga)
  56. BAB tidak lancar = Sering menyimpan masalah, tidak diomongkan = Pendiam, tidak suka bicara, menyimpan jengkel
  57. Badan goyang (terasa seperti di kapal) =Amalan salah
  58. Badan lemas = Ada kekhawatiran yang tinggi (takut berlebihan) dalam pikiran
  59. Badan panas, linu, gerah, ga bisa berdiri/berjalan = Amalan salah
  60. Badan sakit-sakit (gejala stroke) = Suka tersinggung, suka jengkel (walau sedikit) dalam menghadapi pekerjaan
  61. Batuk = cerewet, apa-apa dikomentari = Banyak omong, keras dan kasar
  62. Batuk flu = Sering tidak peduli pada lingkungan
  63. Bau badan = Biasanya orang ini gampang tersinggung, kalau dinasihati langsung “nyerang”, dan malas
  64. Bau mulut = Biasanya mempunyai sifat yg bicaranya tidak enak atau suka bikin tersinggung (menyakiti) orang
  65. Benjolan di dekat telinga kiri = Suka jengkel bila mendengar sesuatu yang tidak cocok di hati (cepat tersinggung)
  66. Benjolan di kaki = Punya keinginan kuat, kaku keras kepala
  67. Benjolan di leher, Gondok = Jarang bicara, tapi sekali bicara pedas
  68. Benjolan di leher kiri = Banyak marah, kalo ngomong suka ngotot
  69. Benjolan di lutut = Sering jengkel bila nasehatnya tidak dituruti
  70. Benjolan di pita suara = Sering mau menasehati pasangan tetapi tertahan tidak jadi ngomong, akhirnya jadi jengkel yang tersimpan
  71. Benjolan di rahim = Sering jengkel pada suami atau ayah
  72. Benjolan di telapak kaki = Jengkel yang disimpan sampai sekarang
  73. Bisul di kepala = Ambisi tinggi dan dikerjakan
  74. Bisul di pantat = Ambisi tinggi tetapi tidak dikerjakan
  75. Bisul di perut bawah = Kalau ada keinginan sering ngotot (ambisi tinggi)
  76. Bronkhitis, Batuk terus = Agak pendiam dan gampang tersinggung = Kalau marah diam saja
  77. Cacar air (Varicella zoster, Varicella simplex) =  Ada keinginan yang sangat kuat, disertai nafsu, tetapi tertahan
  78. Dada berdebar = Ada ketakutan berlebih (pada pasangan), mempunyai amalan salah
  79. Dada panas = marah dipendam, tertekan
  80. Dada sesak dan darah tinggi = Cenderung pendiam, cepat emosi, gampang tersinggung, marah tersimpan (jengkel)
  81. Dada sesak dan panas = Amalan salah atau marah yang disimpan
  82. Darah mengental = Banyak diam, banyak jengkel, cepat putus asa, dan kurang senyum
  83. Darah rendah = Banyak khawatir,pertimbangan, ragu-ragu dan tidak ada penyelesaian masalah, masalah sering didiamkan saja
  84. Darah tinggi (Hypertensi) = Emosi tinggi, tak mau kalah, cepat tersinggung = Suka terburu-buru dan sering jengkel = Sering jengkel dan geregetan = Suka ngomel
  85. Dengkul kiri sakit = Sering emosi dan ragu-ragunya kuat
  86. Dengkul & persendian sakit, asam urat = Punya keinginan yang kuat (ngotot) = Kaku dalam pekerjaan, ga bisa ditawar = Bila berdebat susah dikalahkan
  87. Diabetes = Kalo punya keinginan, ngotot = Kalo menasehati orang, harus dituruti, bila tidak, marah dan jengkel = Kalo dinasehati orang, tidak mau menerima = Solusinya paling benar, suka ngatur
  88. Diabetes, Katarak & Glaukoma = Selalu menolak nasehat pasangan
  89. Diabetes, Dada sesak, Telinga kiri agak tuli = Sering ngamuk pada suami/pasangan
  90. Diare kronis = Gampang marah bila ada masalah di keluarga
  91. Dinding rahim menebal = Tidak mau dengar nasehat/masukan orang
  92. Ditabrak orang dari belakang = Selalau lambat bila disuruh (oleh orang tua), lelet.
  93. Demam / Demam berdarah = Pendiam dan gampang tersinggung
  94. Flu/Filek = Sedikit-sedikit dipikir serius = Terlalu serius (penuh emosi) dalam memandang dan memikirkan sesuatu, jangan pernah menyalahkan cuaca, semuanya rahmat Allah
  95. Gatal (alergi) = Keinginan kuat (ambisius) disertai emosi = Amalan salah = Guna-guna (gangguan jin)
  96. Gatal / Kutu air di jari kaki kiri = Kalo melihat keluarga orang lain, suka mengkritik (kaki berhubungan dengan pekerjaan, kiri berhubungan dengan keluarga, jari berhubungan dengan kerapian)
  97. Gatal pindah-pindah = Amalan salah
  98. Ginjal = Tidak dapat membedakan mana yang baik (benar) mana yang buruk (salah), jengkel pada pasangan
  99. Gagal ginjal, Batu ginjal = Sering jengkel dan ada rasa takut pada pasangan
  100. Ginjal / prostat sakit = Ada rasa takut pada istri = Suka diam menyimpan jengkel = Cepat tersinggung
  101. Ginjal kanan bengkak, penyempitan saluran kencing (ureter) = Kalau ada masalah di keluarga (pada orang tua atau pasangan) sering jengkel tapi diam
  102. Glaukoma = Menyimpan marah yang sangat kuat (jengkel sekali) pada pasangan, orang tua atau rekan kerja
  103. Haid (mens) banyak = Suka membantah bila dinasehati
  104. Haid sakit  = Ada masalah selalu jengkel = Orang tua sering berantem
  105. Haid terus menerus = Dalam berbicara dengan suami atau anak meledak-ledak, kalau ada keinginan sering dipendam kalau dikeluarkan penuh emosi dan meledak-ledak
  106. Haid tidak pernah = Orang tua (ibu) suka diam (jengkel) pada orang tuanya atau pada suaminya
  107. Halusinasi = Amalan salah, punya obsesi dan sering ngelamun
  108. Hamil di luar kandungan = Istri dingin pada suami, kurang menyayangi suami, rasa sayang pada suami tidak nampak
  109. Hamil, janin sungsang = Ketika ada masalah sama suami kemudian istrinya diam dan jengkel
  110. Hamil, ketuban pecah dini = Istri mempunyai rasa jengkel banget sama orang tuanya terutama ibunya = suaminya ada rasa marah sama bapaknya
  111. Hati, ada benjolan= Bila dinasehati diam tapi menolak nasehat
  112. Hati sakit = Susah menerima nasehat
  113. Hb darah rendah (penyebab masalah pada sumsum tulang belakang, lalu menyebabkan gangguan lever/hati) = Ada marah yang tersimpan lama pada orang tua atau pasangan
  114. Hematemesis, keluar darah di hidung dan telinga = Pendiam, suka ngelamun
  115. Hepatitis = Suka mencari kesalahan orang lain = Menyimpan dendam dan jengkel = Jengkel yang kuat pada orang tua atau pasangan
  116. Hernia = Emosi terpendam, keinginan yang salah, terlalu memaksakan = Keinginan tinggi tidak tercapai = Keinginan kuat, banyak diam
  117. Herpes (penyakit kulit) = Kalau ada masalah di dalam keluarga mencari solusinya bercampur emosi (marah)
  118. Hidung bengkak = Sering jengkel apabila melihat pekerjaan anggota keluarganya yang tidak cocok dengan keinginannya
  119. Hidung sinusitis = Menahan beban pikiran = Suka memikirkan sesuatu yang tidak cocok di rumah tangga atau di lingkungan disertai kejengkelan = Jengkel (diam) pada pasangan = Marah (walau di dalam hati) bila melihat sesuatu yang tidak baik
  120. Infeksi/radang saluran kencing = Kalau punya keinginan sering ngotot dan disertai emosi
  121. Insomnia (tidak bisa tidur) = Ada persoalan yang terus dipikirkan tanpa dapat solusinya = Sering diam dan melamun
  122. Jantung sakit = Yakin terhadap prinsipnya (takabur)
  123. Jantung bengkak = Sering menyombongkan diri = Egois, keinginan kuat = Menyimpan marah tapi diam
  124. Jantung berdebar kuat = Menyimpan khawatir (takut) yang kuat, marah, atau putus asa
  125. Jantung berdebar, susah tidur = sebelum tidur baca istighfar + do’a (astaghfirullahal adzim kalau jantung saya berdebar ini karena kesalahan saya sebelumnya ampuni saya yaa Allah)
  126. Jantung bocor = Pendiam, bila marah sering tertahan dan meledak saat marahnya keluar = Suka ngejek, emosi dipendam = Marah yang kuat pada pasangan
  127. Jantung koroner = Sering jengkel dan ngomel pada pasangan atau anak = Cepat marah (emosi tinggi) bisa marah besar maupun marah disimpan (jengkel, diam)
  128. Jantung, penyempitan pembuluh jantung, sesak napas = Menyimpan jengkel pada istri
  129. Jantung, sesak di dada kiri = Sering marah sama istri
  130. Jempol sakit = Suka memaksa dan menekan orang dan jengkel bila tidak dituruti
  131. Jerawatan = Kurang bersosialisasi dengan lingkungan
  132. Jerawat di dahi/jidat = Ada sesuatu di pikiran yang tidak tersampaikan
  133. Jari tangan kaku, tak bisa megang = Suka jengkel dan geregetan
  134. Jodoh lambat = Sering meremehkan lawan jenis = Suka jengkel pada orang tua = (Perempuan) berprasangka buruk (suudzon) pada ayah
  135. Kaget/cepat kaget = Sering bingung
  136. Kaki gajah = Punya keinginan, tetapi tidak dikerjakan (ragu-ragu)
  137. Kaki kanan sakit (ngilu) = Jengkel karena menasehati anggota keluarga, tapi tidak diindahkan
  138. Kaki patah = Suka putus asa, suka jengkel pada anak, diam (kesal)
  139. Kaki kesemutan, telapak kaki kesemutan = Amalan salah
  140. Kaki lumpuh tiba-tiba = Sering jengkel pada ayah/suami dan ngambek diam
  141. Kaki sakit, telapak kaki sakit = Sering marah (dalam rumah tangga) = Sering merendahkan pasangan
  142. Kaki sakit di telapak kanan, jinjit = Sering ragu-ragu
  143. Kaki sakit, kesemutan = Amalan salah, pernah minta air ke dukun
  144. Kaki/sendi sakit = Mau menang sendiri, suka ngotot
  145. Kaki/lutut kanan sakit = Jengkel akibat punya keinginan yang kuat tentang suatu kebaikan yang disampaikan pada anggota keluarga, tetapi tidak direspon atau tak kesampaian
  146. Kaki/lutut nyeri/sakit = Mempunyai keinginan yang kuat dan kalau tidak terlaksana akan jengkel atau marah = Beberapa tahun sebelumnya, saat mengatur rumah tangga agak keras/kaku, tidak mau dengar pendapat anggota keluarga lainnya. Prinsipnya pantang ditentang, jadi jengkel
  147. Kaku perut = tak mau mendengar
  148. Kandungan (peranakan) turun = Punya keinginan kuat pada suami atau ayah atau anak, tetapi tidak bisa diutarakan = Nrimo dengan rasa putus asa dalam rumah tangga
  149. Kanker di dada = Gampang tersinggung, bila ada masalah dengan pasangan tidak mau diomongkan (diselesaikan)
  150. Kanker di kaki kiri = Sangat emosional, pemarah, sering jengkel dalam pekerjaan
  151. Kanker di ketiak = Sering jengkel dalam pekerjaan
  152. Kanker gusi = Sering mendiamkan (tidak membicarakan / tidak menyelesaikan) masalah dan menyimpan jengkel
  153. Kanker hati = Suka marah bila dinasehati
  154. Kanker nasoparink, benjolan di leher, mimisan = Agak pendiam, sering jengkel pada orang tua atau pasangan bila merasakan sesuatu yang tidak cocok di hati
  155. Kanker otak = Jengkel pada orang tua
  156. Kanker payudara = Pendiam, masalah suka disimpan, jengkel yang lama = Sering marah-marah sama suami atau anak = Keinginan yang meledak-ledak = Bila punya keinginan sulit dbantah
  157. Kanker rahim = Sering jengkel yang dipendam (diam) pada anak atau orang tua = Suka marah, merepet (ngomel)
  158. Kanker servik = Sering ngomel sama anak atau suami
  159. Kanker/tumor otak = Jengkel yang kuat sekali dan terus menerus pada pasangan
  160. Kanker usus = Negeyel, semaunya sendiri, suka ngambek
  161. Katalasia, sulit menelan = Kalo ada masalah suka diam = Suka membantah nasehat, merasa benar sendiri
  162. Keguguran = Ada kejengkelan kepada Ibu atau pada suami sampai beberapa hari = Kurang sayang pada suami = Ada ketakutan yang sangat tinggi
  163. Kejang-kejang = Jengkel yang dipikirkan dengan penuh emosi = Pikiran kurang baik
  164. Keloid (penebalan kulit di bekas luka) = Keinginan tinggi, tetapi banyak ragu
  165. Kencing tidak lancar = Kalau ada masalah tidak mau langsung mencari solusi, tapi didiamkan dulu 1-2 hari = Punya keinginan tapi sering dipendam, tidak dikomunikasikan
  166. Kepala atas terasa berat = Suka memikirkan masalah disertai jengkel tanpa menemukan solusinya = Amalan salah
  167. Kepala belakang sakit = Sering jengkel dan marah (pada istri yang tidak mau menurut) = cepat emosi
  168. Kepala belakang sakit, kaku di leher sampai tulang belakang = Jengkel pada pasangan, lalu uring-uringan pada pasangan
  169. Kepala depan sakit = Berfikir yang bukan-bukan
  170. Kepala kanan sakit = Sering menganggap salah pikiran orang lain, merasa benar sendiri = Sering marah
  171. Kepala kiri pusing = Sering curiga, sering khawatir, negative thinking
  172. Kepala samping sakit = Tidak mau mendengar pendapat orang
  173. Kepala tengah sakit = Berfikir berhari-hari, menyimpan masalah yang selalu dipikirkan
  174. Kepala migrain = Biasanya punya pikiran banyak dan sering su’udzon (negative thinking)
  175. Kepala pusing (Vertigo) = Tidak fokus dalam diskusi, sukanya mengalihkan topik pembicaraan = Jengkel dan meremehkan terhadap pendapat atau pandangan orang lain = Suka marah = Tidak mau mendengar nasehat = Bila dinasehati pikirannya kemana-mana = Amalan salah
  176. Kepala sakit dan sering mengigau = Bila ada masalah suka diam dan ngelamun
  177. Kepala sakit seperti dipukul-pukul = Gangguan jin karena sering ngalamun = Kejengkelan yang dipikirkan terus, tidak diungkapkan, sering ngelamun
  178. Kepala (semua) sakit = Keinginan yang kuat untuk mendapat sesuatu yang belum kesampaian = sering marah dan jengkel pada seseorang
  179. Kepala sakit seperti ditusuk-tusuk jarum = Sering berprasangka buruk
  180. Kejang = Marah yang disimpan, jengkel
  181. Kencing perih = Sering marah walau diam (dipendam) pada pasangan
  182. Keputihan = Sering ngomel pada suami, banyak bicara dengan emosional
  183. Keringat banyak = Sering terburu-buru dan khawatir
  184. Keringat dingin = Terlalu Santai
  185. Keseleo = Ada perbuatan yang nyerempet ke hal yang tidak baik
  186. Kesemutan di kepala sampai pundak = Suka ngelamun, bila ada masalah tidak dicari solusinya tetapi dipikir terus, akhirnya dimasuki jin di kepala
  187. Kesemutan (baal) di tangan =Jengkel pada pekerjaan
  188. Kesemutan di kaki kanan = Suka marah dan jengkel bila nasehatnya pada anggota keluarga tidak dituruti = Amalan salah
  189. Kesurupan = Gangguan jin, bacakan istghfar aja di telinganya
  190. Kista / ngium = Jengkel (diam) pada suami atau orang tua
  191. Kolesterol = Punya pendapat tak mau disanggah, kaku, tak mau ditawar, bicara sering kasar, kuat pegang prinsif
  192. Kram = Gangguan jin (amalan salah)
  193. Kram di perut =  Gangguan jin (amalan salah)
  194. Kram di ulu hati (maag kronis) = Bila ada beda pendapat dalam rumah tangga, selalu kaku dan diam (tidak mencari solusinya)
  195. Kulit melepuh (seperti) terbakar = Punya keinginan kuat/ngotot disertai emosi, bila tidak tercapai akan marah/jengkel
  196. Kulit mengelupas = Amalan salah, memakai ilmu keselamatan diri
  197. Kulit sensitif (bila digigit nyamuk sering menjadi borok) = Cepat tersinggung
  198. Kurang darah merah = Gampang marah dan gampang tersinggung
  199. Lambung mengeras = Gampang tersinggung
  200. Latah = Sebagian besar otak yang mengatur motorik dikuasai jin (diganggu jin)
  201. Leher bengkak = Jengkel (diam) dan tidak mau mencari solusi dalam permasalahan
  202. Leher dan belikat sakit = Sering marah pada orang lain dalam hal pekerjaan
  203. Leher sakit = Suka berpaling = Menyimpan dendam = Sering marah dan jengkel
  204. Leher (teroid) bengkak = Bila ngomong suka ngotot dan tidak sabaran
  205. Leukimia = Sering jengkel pada pasangan dan diam (disimpan lama)
  206. Lever = Suka mencari kesalahan orang lain = Suka dendam = Sering jengkel (diam), jarang senyum
  207. Lever mengeras = Gampang tersinggung
  208. Lidah bengkak = Tidak suka menerima nasehat
  209. Limpa sakit/bengkak = Sulit menerima nasehat terutama dari pasangan dan anak
  210. Limpa, Hati, Empedu sakit= Menyimpan jengkel (dongkol) yang kuat sekali
  211. Lipoma, benjolan di kulit = Punya keinginan kuat, pendiam, kurang komunikasi
  212. Lumpuh = Pemalas/malas = Sering merasa putus asa
  213. Lutut sakit = Ada kekakuan (selalu ngotot) disertai jengkel dalam mengatur rumah tangga
  214. Maag, mual, muntah, perih, ulu hati sakit = Suka ngeyel (membantah) = Sering marah dan menolak bila dinasehati pasangan = Gampang jengkel dalam keluarga = Tidak suka menerima nasehat orang lain terutama dalam keluarga
  215. Mabuk (kendaraan), biasanya sejak anak-anak = Salah satu orang tua suka marah/jengkel yang disimpan (diam)
  216. Mandul = Sering marah, jengkel dan menolak pada suami, kurang mesra (kurang berkasih sayang) = Kurang cekatan/agresif dalam beribadah dan kurang mesra terhadap pasangan (dingin) = Banyak diam, kurang inisiatif
  217. Mandul, indung telur bermasalah = Ada kesalahan (jengkel) pada ibu atau suami
  218. Mandul, rahim sempit, posisi rahim salah = Sering menutup diri dari ayah, tidak suka bicara pada ayah (marah/jengkel pada ayah) =  Sering tidak sejalan dengan pikiran ayah
  219. Mandul, sperma encer = Suami sering mengobral janji
  220. Mandul, sperma kepalanya terpotong/tidak normal = Bila memberi nasehat sering keluar jalur
  221. Mandul, sperma kosong = Suka diam dan cepat emosi, sering jengkel
  222. Mandul, sperma kurang = Agak pendiam (tertutup), diajak bicara sering blank (ga nyambung)
  223. Mandul, sperma lambat geraknya = Pendiam, kurang inisiatif, kurang ikhlas dalam pekerjaan di rumah tangga, takut sama istri
  224. Mandul, toxoplasma = Suka ngomel, cerewet, ngomong pedas pada orang tua atau pada suami
  225. Masuk angin = Suka ngomel, sering jengkel yang dipendam, marah kecil tapi sering
  226. Mata bermasalah = Sering meremehkan nasehat dari istri
  227. Mata berkabut = Suka tidak menghiraukan nasehat orang tua
  228. Mata buta = Sering menganggap remeh (cuex) pada nasehat/pendapat orang lain
  229. Mata gatal = Cepat bereaksi (geregetan) terhadap lingkungan yang tidak cocok dengan hati.
  230. Mata berhubungan dengan keinginan yang kuat, mata kanan berhubungan dengan kebaikan, mata kiri berhubungan dengan keburukan. Kalau disertai emosi (marah) akan jadi mata merah dan panas/sakit
  231. Mata kabur = Tidak suka dinasehati oleh orang tua
  232. Mata kanan sakit = Jengkel, marah tapi diam bila melihat sesuatu yang tidak cocok
  233. Mata katarak = Suka menolak nasehat orang, diam dan jengkel = Memandang pasangan terlalu rendah dan tidak menuruti nasehat yang baik dari pasangannya
  234. Mata, kelopak mata tutun/tertutup = Sulit atau tidak suka menerima nasehat orang lain
  235. Mata, retina berair, pandangan kabur = Jengkel, diam dan sedih bila melihat sesuatu yang tidak cocok di hati = punya pandangan/prinsif yang keras
  236. Mata terasa mengganjal = Sering jengkel bila melihat sesuatu hal yang tidak cocok di hati
  237. Mata minus = Memandang sesuatu selalu serius
  238. Mata panas = Jengkel apabila melihat sesuatu yang tidak cocok di dalam rumah tangga
  239. Mata plus = Kurang serius dalam menghadapi sesuatu masalah
  240. Menggigil sesudah mandi, atau bila kena air = Sering jengkel pada suami dan anak = Amalan salah
  241. Muka kaku = Punya masalah, tak ada solusinya, jengkel dan suka melamun
  242. Muka panas = Jengkel apabila melihat sesuatu yang tidak cocok di dalam rumah tangga
    Multiple sclerosis (peradangan otak dan sumsum tulang belakang) = (belum ketemu)
  243. Multiple sclerosis (peradangan otak dan sumsum tulang belakang) = (belum ketemu)
  244. Ngium di rahim = Sering jengkel, mau ngomong ga jadi
  245. Osteoporosis = Suka ngotot bila punya keinginan, tidak peduli pendapat orang lain
  246. Paha kram dan sakit = Sering jengkel pada pekerjaan di rumah
  247. Parkinson = Sering terburu-buru dalam melakukan sesatu pekerjaan dan dibarengi dengan jengkel = Sering diam tapi geregetan
  248. Paru-paru = merasa paling mampu, rasa bangga yang kuat
  249. Paru-paru ada plek = Bila marah, diam dan jengkelnya sampai lama
  250. Paru-paru ada cairan = Cepat tersinggung pada pasangan
  251. Patah tulang kaki kiri = Emosional (cepat marah) dalam keluarga
  252. Patah tulang kaki kanan = Sangat kaku/keras dalam keluarga
  253. Patah tulang tangan = Sangat kaku/keras dalam pekerjaan
  254. Payudara sakit = Jengkel pada suami
  255. Pembuluh darah di otak tersumbat (pelupa) = Sering berprasangka, ada rasa takut, sering melamun, takut ngomong pada pasangan
  256. Pendarahan rahim = Di rumah sering ngomel
  257. Pendarahan seperti haid = Banyak yang ingin diutarakan/diomongkan (unek-unek) tetapi sering dipendam, apabila sudah keluar (diomongkan) susah berhenti ngomong
  258. Pengapuran di lutut kiri = Punya keinginan ngotot dan sering marah di rumah tangga
  259. Pengapuran & urat terjepit di pinggang = Sering jengkel pada pasangan
  260. Penyakit kulit/kelamin = Punya keinginan yang kuat untuk disampaikan, setelah disampaikan, bila ada yang tidak cocok disikapi dengan diam dan jengkel
  261. Penyakit sering kambuh = Amalan (ilmu) salah = Sering diam (menyimpan) jengkel  pada pasangan
  262. Penyempitan jantung = Suka ngatur, kurang suka menerima
  263. Penyempitan pembuluh darah di otak = Sering menyimpan marah pada pasangan atau orang dekat (keluarga)
  264. Persendian kaki dan tangan kaku, sakit = Ada keputusasaan dan kejengkelan (tidak ikhlas) dalam pekerjaan (didiamkan)
  265. Perut dan pinggang sakit = Jengkel dalam keluarga
  266. Perut kanan sakit = Amalam salah
  267. Perut membesar (asetas) = Sering marah dan jengkel dalam keluarga
  268. Perut mual/muntah = Kalo dinasehati agak susah, suka membantah, menolak nasehat
  269. Perut nyeri = Punya amalan-amalan atau selalu mempunyai ke inginan yang kuat dan kalau tidak terpenuhi akan jengkel
  270. Perut panas = Suka ngomel
  271. Perut panas/perih = Suka diam dan jengkel pada suami = Amalan salah atau sihir
  272. Perut, sering diare, sering kentut = Sering ngomel atau ngomong yang tidak bermanfaat
  273. Perut sakit (pencernaan bermasalah) = Sulit menerima nasehat orang tua atau pasangan
  274. Perut terasa penuh (begah) = Dalam menghadapi masalah (terutama dengan orang tua), belum ada solusi tetapi jengkelnya muncul duluan
  275. Pinggang sakit = Jengkel yang tersimpan pada anggota keluarga (anak atau pasangan)
  276. Pikun = Merasa yakin ilmunya paling benar (takabur)
  277. Prostat sakit = Kalo punya keinginan selalu ngotot
  278. Polip (hidung) = bila melihat lingkungan, ada yang tidak cocok, diam tidak diomongkan lalu jengkel
  279. Psoriasis vulgaris (penebalan kulit) = Ada keinginan yang sangat kuat di hati tetapi belum teraplikasikan = Amalan salah
  280. Punggung berat = Amalan salah
  281. Punggung bagian bawah sakit = Sering marah/jengkel pada pasangan/anak
  282. Radang usus = Sering jengkel (marah) pada anggota keluarga
  283. Rahim bengkak/radang = Suka ngomel dan jengkel pada suami dan anak
  284. Rambut rontok = Ada yang dipirkan terus dan belum dapat solusinya
  285. Rematik (lutut) = sama anak-anak agak kaku (keras walau bukan marah), anak harus selalu menurut perintahnya
  286. Sakit gigi = Sering marah, geram
  287. Sakit kuning = Biasanya karena terlalu banyak ngomong sehingga cenderung menyakiti orang lain
  288. Sakit Perut = Cepat emosi
  289. Sakit perut bagian bawah (di bawah pusar) = Bila punya keinginan, sering batal dibicarakan dengan istri (biasanya karena istri galak) = Amalan salah (pernah mengikuti latihan pernapasan, napas ditarik lalu disimpan di perut)
  290. Saluran kencing radang = Sering mau ngomong sesuatu, lalu tidak jadi, unek-unek yangtersimpan menjadi jengkel
  291. Santet/kena santet = Gampang marah, emosional, sulit memberi maaf pada orang lain
  292. Sariawan = Suka ngomel, sering ngomong kasar
  293. Sendi jari sakit = Jengkel, geregetan pada anggota keluarga
  294. Serak = Punya sifat kurang terpuji, merasa mampu
  295. Sering lupa rakaat shalat = Bila cerita suka memutar-mutar, tidak fokus
  296. Sering kencing = Suka memendam dan mendiamkan keinginan
  297. Sesak nafas di atas = Emosi disimpan
  298. Sesak nafas di dada = Emosi tertekan
  299. Sesak nafas di ulu hati = Cepat putus asa
  300. Sesak nafas, astma, tenggorokan, ulu hati = Keinginan yang kuat, sedikit gerak
  301. Sesak napas = Jengkel pada pasangan bila ada masalah = Diam bila ada masalah (dipendam) = Cepat marah = Ada amalan salah
  302. SGPT dan SGOT tinggi = Ada kekakuan (tidak bisa kurang lebih, tidak mau dinasehati), kalau ditambah dengan emosi tinggi akan menjadi kanker hati atau syrosis
  303. Stroke = Merasa mampu berdiri sendiri, pendiam, egois, emosi terlalu tinggi = Suka tersinggung lalu jengkel dan tersimpan lama = Jengkel yang kuat pada suami/istri/saudara, didiamkan (ga mau bicara/meraju/ngambek) berhari-hari
  304. Stroke sebelah kanan = Suka marah dan menyimpan jengkel dalam hal pekerjaan atau di keluarga
  305. Stroke sebelah kiri = Jengkel pada pasangan yang disimpan berhari-hari
  306. Stroke ringan = Banyak kejengkelan yang terpendam, tidak bisa dikeluarkan pada pasangan
  307. Susah tidur (Insomnia) = Ada kejengkelan yang dipikirkan terus menerus = Amalan salah
  308. Susah menelan makanan = Pendiam dan suka menyimpan jengkel, tak mau menyelesaikan/membicarakan masalah
  309. Syaraf terjepit (nerve entrapment) di tulang belakang = Jengkel yang menjadi pikiran kepada anggota keluarga = Ada jengkel yang sangat kuat pada istri/suami/orang tua/saudara
  310. Syaraf terjepit di kaki = Jengkel, diam, pada urusan keluarga
  311. Syndrom baby blues, selalu sedih setelah melahirkan = Pada saat hamil punya masalah dengan suami tetapi tidak didiskusikan, hanya didiamkan dan disimpan
  312. Syrosis, hati mengecil = Ego tinggi, marah tinggi, kaku, tidak mau menerima nasehat orang = Gampang tersinggung = Suka dendam
  313. Talasemia = Kaku, keras hati, emosional terhadap lingkungan yang tidak sepikirannya
  314. Tangan dan kaki keringatan = Sering ragu, tidak percaya diri = Kalo punya keinginan selalu ngotot
  315. Tangan kanan kebas = Sering jengkel dan putus asa dalam pekerjaan
  316. Tangan kanan sakit = Ada kejengkelan dalam pekerjaan
  317. Tangan kanan tak bisa diangkat = Jengkel bila nasehatnya (tentang kebaikan) kepada orang lain tidak diikuti = Jengkel karena nasehatnya pada anggota keluarga tidak dilaksanakan
  318. Tangan kesemutan dan kebas = Sering marah dan jengkel pada anak dan pasangan
  319. Tangan kiri (telapak tangan) sakit dan gatal = Sering jengkel bila melihat kelakuan pasangan atau orang tua
  320. Tangan sakit = Merasa mampu (takabur) dalam menangani masalah
  321. Tangan sakit berpindah-pindah = Amalan salah
  322. Tangan sakit, jari kaku = Ada kejengkelan yang kuat dalam hal pekerjaan
  323. TBC usus = Gampang marah bila ada masalah di keluarga
  324. Telinga kanan sakit/agak tuli = Marah bila dinasehati = Diam dan jengkel bila dinasehati
  325. Telinga kanan/kiri mendengung = Jengkel pada pasangan sehingga tidak mau mendengarkan nasehat pasangannya = Kalo dinasehati oleh pasangan sering diam, jengkel dan ngambek
  326. Telinga kiri agak tuli = Gampang marah dan tersinggung bila mendengar sesuatu yang tidak cocok = Tidak suka menerima nasehat orang dan muncul jengkel apabila dinasehati
  327. Telinga mendengung = Cepat jengkel bila melihat sesuatu yang kurang baik
  328. Telinga mendengung, pusing, penyempitan pembuluh darah otak = Bicara ga nyambung, suka mengalihkan topik pembicaraan
  329. Telinga sakit dan keluar air yang bau = Apabila dinasehati, sering jengkel
  330. Telinga tuli = Sering membantah bila diberi masukan atau nasehat
  331. Tenggorokan gatal = Suka bicara (cerewet) dan suka berkomentar bila dinasehati
  332. Tenggorokan sakit/radang = Sering marah dengan suara keras/kasar = Sering mau ngomong sesuatu, lalu tidak jadi, unek-unek yangtersimpan menjadi jengkel
  333. Tiroiditis (radang pada kelenjar tiroid) = Suka bicara menggebu/ngotot terutama dengan pasangan (suami/istri)
  334. Tulang belakang cedera, sehingga lumpuh = Sering jengkel pada orang tua
  335. Tumit sakit = Menyimpan dendam dan jengkel
  336. Tumor = Suka ngeyel (membantah), meremehkan orang, jengkel yang kuat (sangat jengkel)
  337. Tumor di bahu kanan = Sering jengkel dalam pekerjaan
  338. Tumor di dubur = Jengkel yang kuat pada pasangan dan tidak mau mendiskusikan masalahnya
  339. Tumor di gusi = Bila marah, diam dan dipendam
  340. Tumor di hidung = Bila melihat sesuati di lingkungan (keluarga/pekerjaan) ada yang tidak cocok, jengkel, marah tapi diam
  341. Tumor di leher = Marah/jengkel yang tersimpan pada pasangan
  342. Tumor di lutut = Jengkel dengan orang tua (ibu)
  343. Tumor di kepala, sakit kepala bagian depan dan atas = Sering jengkel bila lihat seseorang atau sesuatu yang tidak disukai = Jengkel di pikiran, jengkel dipikirkan terus
  344. Tumor di kepala kiri = Jengkel pada pasangan, ga bisa diomongkan dan didiamkan lama bulanan sampai tahunan
  345. Tumor di otak kiri = Diam tapi menyimpan jengkel
  346. Tumor di otak kanan = Suka merasa benar sendiri
  347. Tumor di telinga kanan = Kejengkelan pada pasangan atau orang tua yang disimpan dan didiamkan
  348. Tumor di paru-paru = Sering menyimpan amarah menjadi jengkel
  349. Tumor di rahim = Sering jengkel pada ayah atau pada suami
  350. Tumor di usus besar = Emosi, marah dan jengkel dalam keluarga
  351. Tumor, kejang = Jengkel yang tersimpan dan jadi pikiran pada suami/istri/orang dekat
  352. Tumor kelenjar getah bening = Kalau ngomong pada pasangan sering ngotot = Sering mau ngomong (marah) tapi tertahan dan tidak jadi dikeluarkan
  353. Tumor ovarium = Punya rasa jengkel banget sama orang tua atau suami
  354. Tumor pankreas = Terlalu pendiam, punya keinginan (untuk memiliki sesuatu) yang kuat, tidak diomongkan, disimpan lama 1-2 tahun
  355. Tumor payudara kanan = Jengkel yang dipendam karena suatu kebaikan yang disampaikan ke suami tidak direspon dengan baik
  356. Typus = Sering marah atau menyimpan jengkel yang kuat pada seseorang
  357. Ulu hati sakit = Gampang tersinggung
  358. Usus 12 jari lengket = Bila punya masalah cenderung diam, tidak mau mendiskusikan untuk menyelesaikannya
  359. Usus buntu, perut bengkak = Punya masalah (terutama dengan saudara), tak ada solusi, tersimpan menjadi jengkel
  360. Usus lengket = Suka diam, tidak mau memberi solusi pada permasalahan orang lain spt anak
  361. Usus tutun, turun berok = Keinginan kuat tetapi banyak diam
  362. Varises lambung (blooding) = Jengkel dan diam penuh emosi dalam menghadapi permasalahan dalam keluarga (pada pasangan atau anak)
  363. Vena Tersumbat = Emosi Terpendam
  364. Vertigo  = Sering tidak mentaati nasehat, terutama orang tua = Tidak fokus, ada masalah tidak langsung mencari solusi, suka muter-muter dulu = Maunya menang terus, sulit menerima kesalahan

Yang paling penting sesudah tahu penyebab penyakit yang diderita adalah:


·    Mengakui secara ikhlas bahwa kita pernah berlaku salah sehingga Allah memberi teguran lewat penyakit,
·    Berjanji demi Allah tidak akan mengulangi perbuatan salah tersebut,
·    Selalu mendirikan shalat 5 waktu dan rajin-rajin tahajjud,
·    Banyak-banyak istighfar kepada Allah minta diampuni atas segala kesalahan tersebut dan kemudian berdo’a minta disembuhkan dari penyakit tersebut
·    Yang dimaksud dengan amalan salah antara lain pergi ke dukun atau suka mengamalkan sesuatu tanpa syariat yang benar, misalnya membaca sesuatu (mantra, zikir atau ayat Qur’an) dengan maksud mendapat sesuatu yang duniawi, misalnya keselamatan, kesehatan atau rezeki, bukan lillahi taa’la.
Banyak-banyaklah berzikir dan baca Al-Quran dengan niat hanya untuk mendekatkan diri pada Allah.
Kalau menginginkan keselamatan, kesehatan, rezeki atau yang lainnya, mintalah lewat do’a kepada Allah.
·    Do’a untuk minta diampuni kesalahan syirik (amalan salah) : “Ya Allah, kalau dulu aku pernah berbuat salah dengan amalan tanpa syariat yang benar, ampuni kesalahan ku ya Allah.” (diulangi terus berkali-kali, baru minta kesembuhan penyakitnya)Demikian rangkuman cara sehat menurut Ustadz Dhanu (Ustad Danu), mudah-mudahan kita termasuk orang yang cepat bertaubat.

Wallahua'lam Bis-shawab

Semoga bermanfaat, mohon maaf dan mohon dikoreksi bila terdapat kesalahan. 

You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.