Life in Words

My First Anthology Book

By Sayyidskiy December 16, 2014 Ilmu Pengetahuan Umum

Selamat Tidur

By Sayyidskiy August 22, 2014 lagi kangen, Romantis

Mengapa aku memandang langit? Mengapa kita berputar di bawah sini? Sementara kamu berjalan pergi, berterbangan meninggal kelopak sayap ha...

Mengapa aku memandang langit?
Mengapa kita berputar di bawah sini?
Sementara kamu berjalan pergi,
berterbangan meninggal kelopak sayap harum indahmu.

Persembahkan bagiku kebahagiaanmu,
sepucuk semu di atas semua yang bisu.
Walau polos akan semua yang palsu,
Aku berharap waktuku tak berlalu.
Karena aku selalu ingin kamu menghiasiku.

Merpati laksana indahmu,
melayang di atas,
seakan terlalu malu untuk berkata selamat tinggal,
meninggalkan tanah mengejek manusia.

Langit,
Langitmu ada di sana, ya di atas sana.
Terbanglah sesukamu di sana, aku menginginkannya.
Jangan bawa apapun dan jangan tinggalkan apapun, tolong.

Aku ingin memilikimu.

Aku ingin wajahmu ada di sampingku saat terbangun nanti, aku ingin membuatkan anyaman untukmu, dengan setiap tetes darah yang rela terjatuh demi kesempurnaannya.

Aku ingin melukismu di langit kamarku, memenuhi dindingku dengan kanvasmu dan penuhi lantaiku dengan tumpahan cat rona wajahmu. Aku ingin memukaumu, menggantikanmu dengan untaian kata indah dengan berbagai nada yang tak pernah sempat dikatakan burung saat meninggalkan pohon untuk bersetubuh dengan langit, untuk menuliskan indahmu.

Aku ingin memilikimu.

Sekejap ini hanyalah aku, tapi biarlah hanya aku yang akan mengindahkan dirimu, memenuhi singgasana pemuja dengan karyaku, dengan hal yang terindah untuk ingatanku, ya, kamu.

Aku ingin melakukan segalanya denganmu.
Mengindahkan dirimu sepenuhnya, dengan segala mimpi yang aku ukirkan di atas angan-angan indah berhiaskan momen-momen yang memukau manusia. Dengan segala coretan tinta di atas kertas bernama kehidupan, dengan sebuah pisau yang membentuk masa depan aku, dan pujaanku.

Saat ini hanyalah sebuah angan-angan mimpi.
Karena manusia diajarkan untuk bermimpi, dan tidak bisa disalahkan untuk bermimpi.
Karena aku ingin bermimpi denganmu.
Dan pada saatnya aku tidak ingin bermimpi lagi, untuk tertidur lagi.

Karena pada saatnya nanti, kamu ada di sana dan mengingatkan aku.
Bahwa saat itu, realita lebih indah dari mimpi.

Saat ini, biarkan aku bermimpi, dan berdoa untuk bertemu denganmu di sana.

Selamat tidur.

Sayang Itu, Sepatutnya…

By Sayyidskiy August 03, 2014 Nasihat, random

1. Rela berkorban. 2. Bukan, bukan korban kambing. 3. Korban sapi. 4. Tidak harus selalu mengalah. Kadang-kadang bo...

1.    Rela berkorban.

2.    Bukan, bukan korban kambing.

3.    Korban sapi.

4.    Tidak harus selalu mengalah. Kadang-kadang boleh. Tergantung. Nanti kita bahas pada pertemuan selanjutnya.

5.    Gak boleh cemburuan kalo pacar lagi jalan sama orang lain.

6.    Yang sesama jenis.

7.    Jalan sama yang lawan jenis boleh, tapi harus ngajuin proposal dulu dari jauh-jauh hari.

8.    Berikut rincian harganya.

9.    Nulis namanya di bio, bukan di hati, jadi kalo putus gampang hapusnya.

10. Pas udah putus terus stalking. Eh, kepencet favorit. Mamam tuh!

11. Klik un-favorit. Namun itu semua sudah terlambat.

12. Kiamat kecil.

13. Pengen tutup akun, tapi sayang followersnya udah 150.

14. Ngingetin makan.

15. Ngingetin sholat.

16. Ngingetin zakat.

17. Sama pergi haji bila mampu.

18. Ngelarang begadang.

19. Sambil main judi.

20. Diikuti adu panco.

21. Kurang kerjaan amat malem-malem adu panco. Sambil main judi lagi.

22. Udah gitu kalah.

23. Nanya "Beb, lagi ngapain?"

24. Kalo balesnya lama gak marah. Tapi nanya lagi "Beb, kamuuu lagi ngapain??"

25. Kali ini pakek dua tanda tanya.

26. Kalo masih belom dibales juga gak marah, tapi tetep nanya "Lagi ngapain sih kamuuu, kok lama balesnya???"

27. Kali ini agak panjang disertai tiga tanda Tanya.

28. Kalo sampe seharian belom dibales juga, tetep gak marah. Cuma nanya "Lagi ngapain sih nyeeet, gak bales-bales????"

29. Ternyata dia lagi di jalan. Makanya, kalo lagi mau jalan jauh tuh kabarin. Seperti ke Timbuktu atau ke masa lalu.

30. Bayarin nonton film di bioskop.

31. Bayarin ya bukan patungan.

32. Nanti aja makannya baru patungan.

33. Dia bayarin makan, kamu bayarin parkir.

34. Eh iya, makan aja nih gak minum? Kagak seret?

35. Perhatian.

36. Salah satu ciri perhatian adalah bayarin makan sama minumnya juga biar gak seret.

37. Sama parkir.

38. Lho, guys. Mau ke mana, guys? Ini mau dilanjutin lagi gak? Guys? Guys?

...

Cara Bikin Paspor Online Alone

By Sayyidskiy July 27, 2014 Nasihat

It’s never too old to learn. Itulah proverb yang muncul ketika gue berniat untuk membuat paspor. You can always learn something new at any...

It’s never too old to learn. Itulah proverb yang muncul ketika gue berniat untuk membuat paspor. You can always learn something new at any place; including how to learn to make a passport.

Bulan mei kemarin gue baru aja bayar pajak motor, sekaligus ganti nama STNK dan cabut berkas dari Jakarta Timur ke Tangerang Selatan. Jujur, bayangin prosesnya di samsat aja udah males banget. Jadilah pada saat itu gue menggunakan biro jasa dikarenakan gak ada waktu buat ngurusinnya. Pernah sekali nyoba ngurus bayar pajak sendiri. Dan… amit-amit. Mulai dari bolak-balik pindah loket dan gedung, antriannya yang panjang, sampai calo yang wara-wiri menawarkan jasa. Ribet pokoknya! Kenapa gak semuanya di-online-kan aja sih? Tinggal isi data-data, transfer duitnya, print buktinya, ngemut es krim, terus tinggal ambil STNK-nya ke samsat. Simple kan ya? Bisa kan ya sebenarnya? Lebih simple, transparan, akuntabel, objektif, hemat tenaga, hemat biaya, hemat bensin, dan yang paling penting hemat calo. Makanya gak banyak waktu buat gue menentukan capres mana yang bakal gue pilih ketika salah satu capresnya bilang mau meng-online-kan beberapa sistem pelayanan pemerintahan agar birokrasi jadi jauh lebih mudah dan efisien. Yah, tapi bukan karena itu aja sih beliau gue pilih, ada beberapa pertimbangan lainnya.

Satu tahun yang lalu gue bikin NPWP, juga dengan cara online, tapi sepertinya belum siap betul kalo NPWP ini karena pada akhirnya data-data yang kita input harus di-print kemudian kita kirim via pos ke kantor pelayanan pajak yang sesuai dengan domisili KTP kita, atau… langsung kasih sendiri ke kantor pajaknya. Ngeselin kan? Sama aja bohong kalo gitu mah. Sama aja kayak main bola, elo yang ngasih assist tapi elo juga yang ngegolin. Udah gitu begitu selesai pengajuan pembuatannya, petugasnya bilang kalo NPWP-nya nanti bakal dikirim via POS INDONESIA. Sampai sini makin gak asik, terlebih gue yang punya beberapa kali pengalaman kurang menyenangkan dengan jasa kirim milik pemerintah itu mulai dari kiriman yang gak sampe, hingga pelayanan petugasnya yang gak ramah sama sekali layaknya layanan milik pemerintah pada umumnya. Sorry to say, but it was based on what I’ve been through.

Betul aja, 3 hari kerja, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh petugasnya kalo NPWP gue bisa sampai, hanyalah mitos belaka. Gue tunggu sampe sebulan gak nyampe juga, meeennn. Dan pada akhirnya harus gue datengin lagi kantor pajak tersebut. Tanpa ambil nomor antrean dan isi ini itu langsung gue samperin petugas yang waktu itu udah PHP-in gue.

I just simply said “Mas, sebulan yang lalu saya bikin NPWP katanya mau dikirim via pos tapi sampai sekarang belum saya terima.”

Petugas tersebut mengambil secarik kertas beserta pulpen “Kalo gitu mas tulis nama dan alamatnya aja di sini, silakan tunggu nanti saya panggil lagi.”

5 menit berlalu nama gue dipanggil dan petugasnya ngasih kartu NPWP.

“LAH INI CEPET KOK?! KENAPA GAK DARI SEBULAN YANG LALU BEGINIIIII NIIIHHHH!!! HERAN DAH GUAH!” Gumam gue di tengah keramaian.

Yah begitulah, ternyata sebenarnya sungguhlah cepat namun entah mengapa saat itu ia berniat mengirimkannya via pos. Aku tak habis fikir. Kenapa gak sekalian lewat merpati putih aja.

Nah, kalo kali ini gue bikin paspor dengan cara yang sama. Online. Karena masalah pekerjaan juga, jadi rasanya gue bersyukur banget kalo ada pengurusan yang macam ini bisa online.

Gue gak bakal kasih tau cara-cara mendetail mengenai pembuatan paspor online alone, karena udah banyak banget yang ngebahas, klik aja blog-blog tersebut lah. Lagian di web resminya juga udah ada panduannya dalam bentuk pdf yang bisa langsung diunduh. Kalo ada di antara kamu yang nyasar ke sini karena pengen tau gimana langkah-langkah cara membuat paspor dengan cara online secara menyeluruh, maka kamu berada pada blog yang salah, lebih baik kamu tidak melanjutkan membaca dan pergi menjauh. Karena gue yakin orang yang mau buat paspor pasti orang dewasa (meskipun anak kecil yang mau buat, tapi kan paling dibuatin orang tuanya), maka pasti hanya dengan meng-klik link berikut ini udah langsung ngerti… http://ipass.imigrasi.go.id:8080/xpasinet/faces/InetMenu.jsp

Untuk pembuatan paspor online ini asik abis, tidak menyalahi kodrat. Yang namanya online ya online. Tinggal input data dari rumah atau tempat kerja, yah kalo mau sambil sisiran juga bisa sih. Beda dengan paragraf dua di atas. Begitu selesai menginput semua data yang diperlukan, tinggal bayar ke bank *** terus datengin kantor imigrasi pilihanmu untuk foto dan wawancara. Tapi tetep aja sih petugas fotonya jutek juga. Terus cuma dalam waktu 3 hari kerja kamu disuruh dateng lagi buat ambil paspornya. I mean… It was exactly 3 days. THAT’S IT. That’s how ‘online’ should be.

Lagian hari gini… yang offline mah cari pacar sama ibadah aja keles. :p