Contoh Deskripsi Diri Serdos 2020 Bidang A: Pengembangan Kualitas Pembelajaran [Point 1-5]

By June 06, 2020

A.1. Berikan CONTOH NYATA semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya!

1. Usaha kreatif (Min 150 Kata)

Saya diangkat menjadi dosen tetap di STIBA Nusa Mandiri di program studi sastra inggris sejak tahun 2014 lalu pada tahun 2018 saya pindah homebase ke Universitas Bina Sarana Informatika di program studi sastra inggris.

Sebelum diangkat menjadi dosen tetap, sebelumnya saya menjadi asisten dosen selama empat semester dari tahun 2011 hingga tahun 2013. Dari awal saya menjadi seorang asisten dosen di kelas praktek lab bahasa, saya banyak belajar dari dosen-dosen yang sudah berpengalaman tentang bagaimana mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik, mempersiapkan sarana di lab bahasa, memastikan semua berjalan dengan lancar, menyampaikan materi perkuliahan, hingga bagimana cara mengkoreksi tugas-tugas mahasiswa dan hasil ujian mahasiswa. Bermodalkan pengalaman tersebut, saya menjadi lebih aware dalam mempersiapkan perkuliahan ketika saya diangkat menjadi dosen tetap di STIBA Nusa Mandiri. Saya juga menjadi lebih siap menghadapi mahasiswa yang notabene umurnya mungkin tidak berbeda jauh dengan saya pada saat itu.

Pada tahun pertama saya diangkat menjadi dosen tetap, saya mengajar mata kuliah teori dan juga praktek. Listening Comprehension untuk mata kuliah praktek yang dilaksanakan di lab bahasa. Dalam kelas praktek tersebut, kami, di STIBA Nusa Mandiri melaksanakan perkuliahan praktek menggunakan aplikasi lab bahasa yang bernama Davitech. Pada meeting pertama, awalnya saya memberikan materi menggunakan metode teacher-based yang mana pengajar atau dosen yang mengoperasikan aplikasi tersebut, mahasiswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan lalu menjawab soal-soal yang saya berikan. Saya melakukan metode tersebut hingga memasuki pertemuan ketiga, setelah itu saya mengadakan evaluasi kecil-kecilan kepada mahasiswa, saya bertanya apakah mereka menemui kesulitan atau kendala dalam memahami materi selama tiga minggu terakhir. Setelah mendengarkan dan mengevaluasi masukan dari mahasiswa, saya mendapatkan kesimpulan bahwa mereka kurang bisa begitu menangkap apa yang diputar di audio tersebut yang katanya terlalu cepat cara berbicaranya, dan mereka mengeluhkan kalau saya terlalu pelit karena hanya memutarkan audio tersebut sebanyak tiga kali saja lalu mereka diberikan soal latihan. Hal tersebut mereka anggap kurang karena mereka mengaku masih pada level beginner, meskipun ada beberapa yang sudah intermediate bahkan advanced. Pada pertemuan selanjutnya hingga selesai, saya memutuskan untuk mencoba menggunakan metode student-based, yang mana mahasiswa bisa mengoperasikan penggunaan aplikasi tersebut secara mandiri namun tentunya setelah saya berikan cara pengoperasian aplikasi Davitech tersebut. Hal tersebut bermaksud agar mahasiswa dapat lebih leluasa dalam menggali informasi yang ada pada materi di audio yang saya berikan serta dapat menjawab soal-soal yang diberikan dengan baik.

Dalam perkuliahan teori di kelas. Selain menggunakan slide dan materi yang telah disiapkan oleh prodi, saya juga membuat modul dalam bentuk non-cetak sebagai supplementary mata kuliah Social Conversation yang saya ajar. Modul tersebut saya buat dengan semenarik mungkin dengan memasukkan games, play role, serta gambar-gambar di setiap halamannya agar lebih enak dilihat. Modulnya saya posting di blog saya agar sewaktu-waktu mahasiswa membutuhkannya, mereka tinggal unduh saja pada pranala berikut ini (https://sayyiddiyyas.blogspot.com/2018/10/modul-social-conversation-daily-life.html).

Pada tahun 2020 ini, Indonesia dan dunia dilanda pandemi virus covid-19. Pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, serta belajar dari rumah. Berkaitan dengan hal tersebut, lembaga menerapkan perkuliahan jarak jauh selama satu semester dari awal pertemuan hingga selesai. Saya sebagai tenaga pengajar dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga mau belajar dari manapun atau media apapun, mahasiswa tetap mendapatkan hasil yang optimal dan mampu menerima materi perkuliahan dengan baik. Untuk perkuliahan jarak jauh ini, Universitas Bina Sarana Informatika telah menyiapkan laman yang bisa diakses melalui http://elearning.bsi.ac.id/ubsi/. Selain itu, saya juga telah membuat Google Classroom sebagai media lain untuk memberikan materi sebagai upaya preventif jika sewaktu-waktu server UBSI down. Pada beberapa kali pertemuan saya juga mengadakan Video Conference menggunakan Google Meet agar lebih mudah menjelaskan materi perkuliahan. Ketika awal saya memperkenalkan penerapan Google Classroom, masih banyak mahasiswa yang belum mengerti cara memakainya, hal ini dirasa wajar karena sebelumnya mereka belum pernah sama sekali menggunakan media tersebut. Lalu usaha kreatif yang saya lakukan agar mereka paham memanfaatkan Google Classroom tersebut agar penyampaian materi berjalan dengan lancar adalah saya membuat grup Whatsapp untuk memberikan tutorial singkat pengoperasian Google Classroom serta memberikan arahan bagaimana proses belajar yang akan kita laksanakan selama satu semester ini baik dengan menggunakan Google Classroom dan Google Meet. Dengan belajar di rumah, sesungguhnya mahasiswa mempunyai waktu yang banyak untuk mencari referensi sebelum perkuliahan jarak jauh dimulai. Saya meminta mereka agar sebelum perkuliahan dimulai, mereka wajib membaca referensi-referensi dari e-book dan jurnal-jurnal baik nasional maupun internasional supaya ketika perkuliahan jarak jauh dimulai mereka sudah siap dengan diskusi melalui Chat Room yang tersedia baik di Google Classroom maupun pada laman http://elearning.bsi.ac.id/ubsi/ atau ketika mengadakan video conference dengan Google Meet.

 

2. Dampak perubahan (Min 150 Kata)

Merdeka belajar atau kemerdekaan berpikir, itulah dampak perubahan yang paling nyata ketika dalam kelas praktek saya menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu student-based. Dengan menggunakan cara demikian, mahasiswa diberikan kebebasan untuk berpikir sesuai dengan kemampuannya. Peran saya sebagai tenaga pengajar hanyalah fasilitator, dan Davitech hanyalah media pembelajaran. Mahasiswa yang masih berada pada level beginner perlahan mulai percaya diri dengan kemampuan listening mereka. Dengan cara tersebut, mereka mampu menjawab sebagian besar pertanyaan yang diberikan dengan baik yang menandakan bahwa ada peningkatan dalam mencerna materi listening yang diberikan.

Modul Conversation yang saya buat terbukti ampuh untuk menaikkan minat belajar mahasiswa. Mereka menjadi lebih aktif untuk terlibat dalam setiap perkuliahan karena modul yang saya buat banyak terdapat games yang menarik, pop-quiz, serta role play yang membuat suasana kelas menjadi lebih hidup ketika kegiatan belajar.

Dampak dari fenomena pandemi yang terjadi saat ini terhadap kelangsungan belajar-mengajar sangatlah nyata. Tidak ada tatap muka selama satu semester berjalan sehingga mewajibkan saya menggunakan media pembelajaran jarak jauh baik yang telah disiapkan oleh lembaga melalui laman http://elearning.bsi.ac.id/ubsi/, Google Classroom, dan Google Meet. Penggunaan media ini membawa dampak perubahan terhadap gaya belajar mahasiswa karena mereka dituntut untuk menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Dalam pembelajaran jarak jauh ini juga saya mendorong mahasiswa supaya lebih aktif dalam menggali sumber-sumber bacaan melalui ebook dan jurnal nasional ataupun internasional sebelum atau ketika perkuliahan dimulai. Dampak dari hal tersebut, ketika perkuliahan dimulai menggunakan Google Meet, terkadang ada mahasiswa yang menyela untuk memberikan pertanyaan, hal ini menurut saya bagus dan saya merasa fine-fine saja dengan hal tersebut karena menurut saya mahasiswa malah menjadi lebih aktif dan kritis. Jika dibandingkan dengan metode konvensional yang berada di kelas, kadang mahasiswa masih malu-malu untuk bertanya dan merasa takut atau kurang percaya diri. Dampak yang nyata juga terjadi terhadap pelaksanaan UTS, jika sebelumnya ujian dilakukan secara tertulis di kelas, maka saat ini ujian dilakukan dalam bentuk daring atau online yang bisa dikerjakan di mana saja melalui laman web mahasiswa.

 

A.2. Berikan CONTOH NYATA kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

3. Kedisiplinan (Min 150 Kata)

Disiplin merupakan kata kunci dari sebuah kesuksesan. Seorang tenaga pendidik adalah seorang guru yang berarti digugu dan ditiru. Demikian halnya dengan dosen. Dosen mempunyai kode etik yang menuntut kedisiplinan dari berbagai aspek. Dimulai dari diri sendiri, saya berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan sikap disiplin dalam diri saya. Dari segi penampilan, saya selalu berusaha tampil dengan pakaian yang sopan, rapi, wangi, dan sepatu tertutup agar terlihat lebih professional sebagai seorang dosen. Hal ini ditujukan agar menjadi contoh kepada mahasiswa supaya mereka juga berpenampilan yang baik dan sopan ketika berada di lingkungan kampus. Namun jika ada mahasiswa yang masih bandel misalnya memakai celana jeans sobek-sobek, menggunakan topi di dalam kelas, atau bahkan ada yang menggunakan sendal jepit, maka saya akan memberikan teguran keras dan meminta mereka untuk tidak menggunakannya baik di kelas saya maupun di lingkungan kampus. Selain itu, saya juga menerapkan disiplin yang ketat masalah waktu atau time management baik terhadap diri saya sendiri maupun ke kelas yang saya ajar. Pada setiap perkuliahan, saya selalu hadir paling tidak 10 menit sebelum kelas dimulai untuk mempersiapkan materi ajar, menyalakan komputer, AC, LCD dan sebagainya. Bagi mahasiswa, saya menerapkan peraturan untuk waktu kehadiran dengan toleransi keterlambatan maksimal 20 menit sejak kelas dimulai, atau mereka tidak dapat mengikuti perkuliahan. Memang banyak mahasiswa yang bilang kalau saya terlalu saklek. Namun yang demikian saya terapkan bukan karena sebab, hal ini ditujukan untuk melatih mereka agar tidak terlambat ketika UTS ataupun UAS kelak yang batas toleransi kehadiran hanya 10 menit, jika melebihi waktu itu maka mahasiswa dianggap terlambat dan tidak bisa mengikuti ujian. Impact yang lebih luas akan terasa ketika mereka telah terbiasa menerapkan kedisiplinan dalam hidup mereka.

 

4. Keteladanan (Min 150 Kata)

Apalah arti kedisiplinan tanpa keteladanan. Untuk memberikan contoh yang baik, sebagai dosen saya harus selalu bersikap dan berperilaku yang selaras dengan ucapan. Dalam keseharian, seorang dosen tidak hanya bertemu dengan mahasiswa di depan kelas, namun yang lebih utama adalah interaksi ke lingkungan kampus atau lingkungan sekitar. Boleh jadi saya seorang yang strict dan saklek terhadap peraturan-peraturan yang telah ada di kampus, namun di luar kelas begitu kelas usai, saya selalu menyempatkan berdiskusi atau hanya mengobrol ringan untuk sekedar bertukar pikiran dengan beberapa mahasiswa.

Menunjukkan sikap keteladanan bukanlah hal yang mudah, berbagai macam sifat dan karakter mahasiswa yang ada membuat kita harus pintar-pintar menempatkan posisi, tidak tebang pilih. Contohnya ketika itu saya mengajar mata kuliah Pronunciation Drill untuk mahasiswa semester satu. Ada salah seorang mahasiswa yang berasal dari salah satu daerah di pelosok Indonesia. Jangankan untuk mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa Inggris, untuk berbicara bahasa Indonesia saja ia masih terbata-bata. Dalam mata kuliah Pronunciation Drill, mahasiswa dituntut untuk dapat melafalkan kata-kata bahasa Inggris dengan kaidah yang benar. Hingga suatu saat tiba giliran mahasiswa tersebut untuk maju ke depan kelas berlatih pengucapan kata-kata bahasa Inggris dengan baik sesuai dengan arahan dari saya. Suasana kelas yang tenang mendadak pecah ketika mendengar bagaimana mahasiswa tersebut mengucapkan kata-kata bahasa Inggris yang saya berikan. Seketika wajah mahasiswa tersebut mengguratkan kesedihan. Sebagai dosen, saya mengingatkan kepada seisi kelas untuk tidak perlu bersikap seperti itu, harus saling menghargai orang lain apapun itu keadaannya, tidak perlu mentertawakan teman sendiri karena kita semua di sini sedang belajar, dan salah adalah sesuatu yang lumrah dalam proses belajar. Saya mengatakan bahwa saya dulu juga tidak pandai bahasa inggris, bahkan ketika SMP dulu saya pernah ikut remedial test ujian sekolah, namun berkat kemauan keras saya, saya bertekad untuk mempelajari bahasa inggris hingga saya bisa sampai seperti sekarang menjadi dosen bahasa Inggris. Di sini sikap keteladanan yang ingin saya tunjukkan kepada para mahasiswa di kelas adalah untuk bisa menghargai sesama serta terus berjuang dan fokus terhadap apa yang ingin dicapai.


5. Keterbukaan terhadap kritik (Min 150 Kata)

Saya sangat terbuka terhadap kritik karena menurut saya hal tersebut dapat membuat saya menjadi manusia yang lebih baik lagi. Dosen juga manusia yang tidak luput dari kesalahan dan khilaf, karenanya saya menyadari bahwa sikap keterbukaan dan open-minded menjadi hal yang krusial di jaman sekarang. Jangan sampai ketika dikritik lalu terbawa perasaan atau baper kemudian menjadi sakit hati. Dalam kegiatan belajar mengajar, saya sadar yang saya hadapi di kelas saat ini adalah generasi Z yang sangat kritis terhadap berbagai macam hal, mereka banjir akan informasi, mereka melek teknologi, mereka pun tidak segan untuk berbicara blak-blakan di depan kelas jika ada sesuatu yang salah. Saya sih sudah biasa dikomentari dan diprotes terang-terangan oleh mahasiswa misalnya ketika mereka kritik saya kalau mengajar ngomongnya kecepetan, atau ketika Bahasa inggris saya ada yang salah grammarnya. Saya oke-oke saja dengan hal itu. Justru terkadang saya bercandain, saya tadi cuma ngetes saja kok, ternyata kalian belum ngantuk ya, lalu suasana kelas menjadi lebih cair.

Saya juga dipercaya menjadi anggota tim konsorsium UBSI yang bertanggung jawab terhadap mata kuliah TOEFL. Tim kami mengawal dari hulu sampai ke hilir mata kuliah tersebut mulai dari pembuatan RPS, RTM, silabus, kontrak perkuliahan, materi, hingga soal ujian. Pada setiap evaluasi di akhir semester yang diadakan oleh program studi, tidak sedikit dosen yang mengkritik serta memberi masukan mengenai materi TOEFL yang dianggapnya terlalu sulit hingga mengakibatkan banyak mahasiswa yang harus remedial atau her. Ada juga yang mengatakan kalau materinya perlu diperbaharui. Mereka memberikan kritik dan saran yang membangun kepada tim kami. Segala bentuk masukan dan aspirasi dari dosen-dosen lain kami tampung, lalu kami bahas bersama untuk kemudian ditindaklanjuti agar makin sempurna dan keterbaruannya konten mata kuliah TOEFL yang kami buat.


You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.