Keadaan

By October 25, 2018 ,


Kebanyakan kisah cinta anak manusia diawali dengan sangat sederhana. Dari pertemuan yang konon katanya mengandung unsur ketidak sengajaan, dua manusia dapat saling sapa, saling tanya, lalu saling mencari satu sama lain. Benih asmara pun tumbuh, jika benih tersebut tumbuh di hati keduanya itu pertanda baik, namun jika hanya tumbuh di hati salah seorang saja ini yang akan menjadi masalah.

Ujung-ujungnya dapat kita prediksi, status galau bertebaran, seiring dengan kode keras yang muncul secara sporadis hanya agar dia mulai peka. Padahal mungkin saja dia peka, tapi tak mau berurusan lebih jauh denganmu.

Manusia adalah mahluk berpikir, itu yang membedakan kita dengan ciptaan-Nya yang lain, namun manusia pun mahluk yang mempunyai emosi.

Sayangnya, saat emosi sudah menghampiri, kita seringkali kehilangan daya untuk berpikir jernih. Kita lebih senang memberi kode, padahal dialog lebih memberikan titik terang.

Kita lebih senang menghilang, padahal pertemuan lebih memberikan gagasan. Kita lebih senang mendramatisir keadaan, padahal masalah seharusnya diselesaikan, bukan diperpanjang.

Lalu kau merasa dipermainkan? Katamu ia tak berhak membumbungmu tinggi hanya untuk menjatuhkanmu.

Berawal dari mencari, berujung dengan mencaci, perlukah?

Sadarkah dirimu bahwa cinta itu jorok? Muncul di mana saja, bahkan di tempat tak terduga. Cinta itu tak kenal etika, hilang tanpa permisi bahkan di waktu tak terduga.

Perasaan yang terbang tak selalu berujung mendarat dengan selamat. Cinta yang sembunyi-sembunyi tak selalu berujung ditemukan. Tangan yang saling menggenggam tak selalu berujung dipastikan.

Kadang, kita harus mengalah pada kenyataan bahwa apa yang kita berikan tak mesti sama dengan apa yang kita terima.

Jadi, jika memang harus kandas sebelum bersemi, ya sudah kenapa harus terlalu dipermasalahkan? Berkomitmen itu sama saja dengan bekerja sama, kalau dia merasa tak bisa bekerjasama denganmu setelah mengenalmu cukup dekat, apa harus dipaksa?


Hey, santai...


Tuhan sedang mempersiapkan kisah yang lebih baik untukmu.




- Buku Catatan Juang halaman 211-212 oleh Fiersa Besari -

You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.