You know it's love when...

By January 14, 2013

Cinta datang dan pergi, tapi sahabat tetap tinggal.


Sahabat menghormati, tapi cinta yang seharusnya menghormati malah seringkali jadi tidak ada batasan apapun. Hmm...

Mungkin itu sebabnya tidak ada cinta sejati di dunia ini. 

Mungkin itu sebabnya ada istilah cinta monyet, bukan cinta merpati atau cinta elang atau hewan lain yang lebih elegan dikit gitu. 

Mungkin itu sebabnya banyak kisah cinta yang berakhir di pinggir jalan. Kenapa? Karena kalo di tengah jalan nanti ketabrak. *Maaf garing*

…dan mungkin itu juga sebabnya cinta sulit dimengerti.  

Eh tapi mungkin juga bukan, mungkin hanya kata- kata gue  yang sulit dimengerti.

Tepatnya setelah ngebaca blog temen gue yang ini nih. I knew that I'm in love. >> Pencet Akuh!!

Tentu bukan sesama jenis, akan tetapi kepada sesama mahluk Tuhan yang jaman sekarang disebut manusia biasa, yang sah- sah saja jika berbuat salah, dapat dimaklumi jika berlaku curang, wajar bila lupa akan janjinya, dan masih bisa tersenyum walau telah berbohong.

Karena apa? Karena itulah manusia.

Eh gak boleh ngomongin manusia, DOSA!

Oke, balik lagi ke topik semula, berdasarkan rasa- rasa mengenai apa yang gue rasa mengenai suatu perasaan yang perasaannya pernah gue rasakan.

Postingan kaga kelar- kelar nih kalo kita begini terus, broh.

Iya, suka itu cuma sekedar perasaan, seperti yang pernah gue alami kepada seorang wanita yang seumur hidup hanya sekali berjumpa, yang perjumpaannya sama sekali tidak berkesan. Haha!

Tapi gue kagum sama wanita itu (sebut saja namanya jonih), cuma karena nyambung aja. Ya, ini Cuma sekedar perasaan karena semua seakan memang tidak nyata, atau bahkan sebenarnya memang tidak nyata. Beginilah mungkin kalo cuma perasaan suka saja. Agak kurang nampol gimana gitu.

Kemudian hidup berlanjut, hutang bertambah, duit datang silih berganti, gue yang tadinya suka, terus jadi cemburu, lalu gue yang saat itu masih labil jadi sok- sok caper seolah gue adalah orang paling berduka di seluruh alam semesta. Walau begitu akhirnya dengan mudah gue merelakan mereka berbahagia hingga akhir hayat mereka. Cerita gue dengannya pun TAMAT.

Kalo perasaan cinta beda, bener, ini beda!

Tadi ada yang bilang cinta datang dan pergi. Ternyata yang bilang itu tadi salah, mereka salah, si malih salah, si eneng salah, kamu salah, dia salah, bumi dan langit bersumpah semua orang bersalah atas pernyataan diatas.

Bukan kawan… cinta tidak seperti itu, cinta tidak datang untuk kemudian pergi.
Cinta itu ketika datang, dia akan tetap tinggal di situ dan harusnya tidak akan pernah pergi.
 
Sama halnya dengan persahabatan dan pertemanan, mereka datang untuk menetap dan tidak akan pernah meninggalkan kita.

Kita? Oke, RALAT! Bukan kita, tapi kamu yang beruntung yang punya sahabat.

Karena cinta adalah dasar terjalinnya sebuah hubungan, mau itu kepada kekasih ataupun teman. 
Karena cinta tulus menerima apa adanya. 
Karena cinta percaya sebab jujur adalah pondasinya. 
Karena kalau bukan begitu, bukanlah cinta namanya.
Kalo cinta orangtua dan Tuhan itu gak usah dibahas ya, broh.
Nenek-nenek lari marathon juga udah tau kalo mereka punya cinta tulus murni bening, sebening embun pagi. *nangis terbahak-bahak*

Nah, semoga kalian sudah mengerti. Yang kayak gitu baru namanya cinta, yang kayak gini baru namanya sahabat, nah yang kayak begono baru namanya teman.

Jadi, kalo ada beberapa yang datang kemudian pergi, itu hanyalah sekedar seorang kenalan.
Sekedar kenalan, karena sekedar bertemu, sekedar tahu nama, sekedar berjabat tangan, sekedar bercanda dan tertawa, sekedar ambil kepentingan masing- masing, dan sekedar kenal (walau sudah bertahun- tahun), then disappear just like an expert magician.

Sepertinya pembicaraan kita semakin menarik saja, karena tentunya tidak semua orang setuju dengan pernyataan gue yang datangnya tentu saja dari jari- jari tak berdosa yang membuat gue seolah- olah adalah seorang cowok sempurna serupa Siwon yang sok tau padahal cuma demen nulis doang.

Yaudah... Gitu dulu aja deh ya, ciyynn!!!

You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.