Naik² ke puncak gunung, tinggi² sekali.

By December 28, 2011

34312548758 detik menjelang tahun baru 2012.
Mengingat kembali resolusi-resolusi yang gue canangkan pada awal tahun 2011 ini:
  1. lulus, 
  2. wisuda,
  3. kerja,
  4. married,
  5. punya anak,
  6. selingkuh,
  7. makan kecapi, dan
  8. Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali.

Alhamdulillah...
Resolusi gue yang pertama, kedua, dan ketiga tercapai.

Seneng? Enggak! Yaiyalah, pake nanya!

Resolusi nomer 4, 5, 6 abaikan saja.


Lho mana saya?! Saya yang ngambil foto.


Seorang teman berkata 'Wow, udah lulus. Hidup kita jadi lebih serius nih!'

Iya, gue pun setuju dengannya. Namun tetap, bukan berarti kita sudah tidak bisa bersenang-senang lagi. Umur adalah angka, muda adalah selamanya, dewasa nyusul. 
Yak, tiba-tiba saat itu gue menemukan motto hidup yang berserak lainnya. Saat itu juga mendadak gue ingat ucapan teman sewaktu jaman SMA dulu. Dia bilang bahwa jika kita nanti telah lulus kuliah lalu kerja, dan umur kita semakin bertambah, sudah tidak ada lagi pikiran untuk berselingkuh. Kita akan memikirkan hal lain yang dirasa lebih "pantas". Maka ber-selingkuh-lah selagi masih bisa. Teman saya yang satu itu memang terkenal playboy cap kaki tiga. Pernah gue tulis juga.
Whoaaa! Life has never been this tough since there's sort of obligation to be a pervert perfect person in society!

... ... ...

Resolusi nomor 7 memang agak kurang luhur. Belakangan gue dengar, kecapi sudah tidak lagi di makan, tapi di petik dan di mainkan. Ini salah. Harusnya di petik dulu lalu di makan. Bukan di petik lalu di mainkan dan keluar suara merdu. Emang burung kutilang!

That's different Kecapi, you idiot!  *self-toyor*

Resolusi terakhir yang sebenarnya gak direncanain sama sekali di awal tahun 2011 ini adalah... Naik Gunung. Gunung Gede. Gede Abis!

Sebelumnya, mungkin ada yang belum tahu dimana itu letak gunung gede? Berapa tingginya? Se-gede apakah ia sehingga dinamakan Gede? Gedean mana antara gunung gede dan gunung vicky vette? dan sebagainya. Well, googling m8!

Jadi, cerita bermula ketika Imel, salah seorang teman yang memang udah gue kenal sejak SMP mengajak untuk menghabiskan libur akhir tahun di puncak gunung. Sedetik setelahnya, gue IYA-kan tanpa pikir panjang.

Setelah mempersiapkan segala hal yang diperlukan sebagai pembekalan selama disana, kami berangkat dari Ciputat dengan beranggotakan 5 orang laki-laki tangguh setangguh Marcopolo sekitar pukul 8 malam menggunakan bis. Butuh sekitar 3 jam perjalanan untuk mencapai kesana.

Gunung Putri. Sebenarnya, ada 2 rute yang bisa digunakan untuk mendaki. Yang pertama naik dari jalur Cibodas, dan yang kedua dari gunung putri. Kita pilih opsi yang kedua. Tidak ada alasan yang pasti kenapa kita memilih jalur tersebut. Gue sih gak tau. Konon katanya jika kita naik dari jalur gunung putri dan turun di Cibodas, lebih mudah untuk mendapatkan kendaraan untuk pulang nantinya.

Tiba disana, sekitar pukul 1 malam.
Sebelum melakukan pendakian ada baiknya kita mengisi perut terlebih dulu, karena perjalanan untuk mencapai ke Surya Kencana (Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl ) membutuhkan 5 jam perjalanan.

Yang coklat kelas berat. Saya mah gak gak gak kuat!
Sungguh, mendaki malam adalah berarti men-dobel-kan tantangan. Selain jarak dan udara dingin, rasa kantuk pun harus kita lawan. Di jam-jam yang mengharuskan tubuh untuk beristirahat total, justru kita menggandakan kerja tubuh berkali-kali lipat. Sesuatu banget. Untung gak ujan. Kalo ujan, basah deh! Shimizu kali ah!

Sekitar jam 6 pagi kita baru mencapai ketinggian 2.500 m. dpl. Itu berarti masih ada 1/4 kilometer lagi untuk ditempuh untuk mencapai Surya Kencana.

Jalannya belom di aspal

Becanda dikit biar gak ngantuk

Gelap. Bahkan sarung tangan kita yang notabene berwarna putih pun gak keliatan.



But... It's all paid back!

5 jam perjalanan sudah termasuk pajak capek, lelah, dingin, ngantuk, kita lalui tanpa terasa sampai pada akhirnya tibalah kita di Surya Kencana. Ini pemandangan beneran seperti apa yang gue pernah lihat di tivi-tivi. Anjrit, keren abis!
Gue kira hamparan savana yang beginian cuma ada di Teletubies. Udara pada saat itu sekitar 10 derajat Celsius. How did I know? I can feel it in my bones. Therefore, I can't stop smoking. Actually, us can't stop smoking except Imel, the guy I told you before. He said his lungs are still virgin.
Diatas awan
Tinky winky mana Tinky winky!!!
Mencari Tinky winky
Kita mendirikan tenda di sekitar pohon arbey. Asli, tempat ini adalah seperti tempat yang di ceritakan di Al-qur'an (sory agak lebay)...
Buah tinggal petik, ada mata air yang mengalir, udara sejuk, cuma gak ada bidadari aja yang menemani. Sayangnya gue lupa kalo kawasan itu masih cakupan wilayah Indonesia, jadi tetep aja banyak sampah. Gak di kali gak di gunung. Miris.

Pohon Arbey
Buahnya

sampahnya
Dan foto gue yang tadi diatas adalah terakhir kalinya gue terkena matahari, selebihnya hanyalah kabut, kabut, kabut, makan, makan, makan. Untung ada koki yang katanya masih temennya Farah Quinn. Wow!

awas cinlok!
San Sori, bukan San Siro.


Tidak banyak hal yang bisa kita lakukan di sana. Karena bete, udah aja gue puter lagunya Sir Dandy yang Juara Dunia.
Pada ketawa. Katanya lagu pelo. Nah loh! Tapi saya suka.
Berarti saya... *some text missing*


... .... ...


Keesokan harinya, perjalanan kita berlanjut untuk menuju ke Puncak Gede diteruskan pulang. Naik, abis itu langsung turun. 7 jam aja. Take off dari tenda sekitar jam 11 dan sukses landing di Cibodas selepas maghrib. Melipir.

Jika saat menuju Surya Kencana tantangan terbesarnya adalah melawan rasa kantuk. Maka ketika turun, tantangan terbesarnya adalah hujan, hingga tidak memungkinkan untuk foto-foto. Iya hujan!!!  *diulang biar berasa horor*


Kau-ah
Masih bisa pose begini, liat aja ntar pas pulang.
The team
Dapet temen baru, tidak untuk pacar baru.

Pose "lebih baik aku mati saja"





Saya rasa Ibu Soed gak pernah naik gunung.
Maaf ya, buk. Lagu Naik-naik ke puncak gunung harusnya dimainkan dengan tempo yang tidak gembira karena naik gunung itu capek, melelahkan, butuh persiapan matang, dan bikin kaki saya keseleo, buk!
Ohya, di kiri-kanan gak ada pohon cemara juga. :D

Sampai jumpa di Rinjani! Hahahha

*dpl: Diatas Permukaan Laut.

You Might Also Like

1 comments

  1. resolusinya kebagusan tuh " selingkuh " wkwkwkwk xD

    ReplyDelete

Kindly give me your thoughts. Thank you.