Hasil Kopulasi Rusa dengan Rasa

By March 28, 2010 ,

Zaman dahulu kala, setiap pelajaran PPKN baik itu di jaman SD maupun SMP, kita pasti ketemu sama prase TENGGANG RASA.

Setiap soal pasti ada pertanyaan mengenai tenggang rasa. Dari mulai PR, Ujian harian, sampe EHB, pasti ketemu. Untuk mengingatkan kembali pada zaman itu, saya masih mempunyai contoh soal EHB pas jaman SD, ini adalah soal yang paling susah yang masih belum bisa dicari jawabannya sampai sekarang. Selain susah, soal ini membutuhkan akal sehat untuk bisa menjawabnya.

Contoh soal :

1. Anto pergi ke sekolah sembari ngesot dikarenakan sepedanya mogok, kemudian Teman sekelas Anto yang bernama Budi datang menghampiri dan kemudian ikut-ikutan ngesot untuk menemani Anto. Sikap terpuji apa yang pantas kita ikuti dari perbuatan Budi diatas?

A. Bego
B. Kurang Kerjaan
C. Tenggang Rasa
D. Masuk jurang bareng-bareng yuukkk!


Pada saat itu saya menjawab soal menggunakan metode eliminasi, yang mana jawabannya yang paling enggak banget bakalan saya eliminasi. Saya pada saat itu bimbang antara jawaban B dan C. Karena menurut saya jawaban tersebut adalah jawaban yang paling tepat untuk menjawab soal tersebut diatas.
Udah aja saya jawab C lah. Gak usah diambil pusing


Tapi seperti yang saya bilang tadi, soal tersebut masih menjadi misteri sampai sekarang, belum ada penjelasan yang explisit mengenai jawabannya. Mendiknas pun tidak mau memberi jawaban yang sebenarnya, mereka mengatakan bahwa kami harus bisa memecahkan soal tersebut tanpa bantuan dari pemerintah.


Oke, sekarang saya akan mencoba membahas soal ini lagi. Kita akan membahasnya menggunakan metode Pengartian Kata, metode ini adalah yang mana metode yang mempelajari suatu kasus melalui arti kata per kata.


Apa itu tenggang?


Berdasarkan buku yang sudah saya baca, tenggang adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang lonjong dan besar, berwarna Jingga suram, dan juga bisa digunakan sebagai pukulan bedug. Terkadang dipakai untuk lomba 17-an, lomba yang seperti ini dinamakan “Tarik Tenggang".

Tenggang bisa dipakai pula sebagai alat untuk memanjat, bahkan ada pula yang memakainya untuk menjemur pakaian. Malahan, bisa juga dipakai kalo abis maen PS di rental “Mas, tenggang donk! dikit lagi abis nih! Tenggang.”

Lalu mengapa bisa dikatakan RASA? Apa itu RASA?

Kita kebet lagi kamus bahasa Indonesia.

Berdasarkan apa yang sudah saya tela-ah, Rasa adalah suatu sebab yang ditimbulkan oleh suatu akibat.

Kamu pasti pernah denger kan hukum Sebab-Akibat?
Yang mana tidak akan ada akibat jika tidak ada sebab. Ato kebalik, tidak akan ada sebab jika tidak ada akibat.

Seperti halnya Rasa...

Rasa itu tidak akan tercipta jika tidak ada penyebab rasa, dan rasa itu pun tidak akan tercipta jika tidak ada induk Rasa.

Oke, gue tau lo bingung. Ini sangat serius.

Mari kita bikin perumpamaan.

Supaya lebih mudah, kita anggap Rasa itu Rusa, karena cuma mengganti satu huruf saja.

Jadi, seekor anak Rusa itu tidak akan tercipta jika tidak ada kopulasi antara Indukan jantan dengan indukan betina. Jika pada musim kawin seekor indukan jantan ber-kopulasi dengan indukan betina, maka niscaya akan terjadi anak rusa.

Jadi seperti halnya Rusa, Rasa itu pun juga akan muncul jika induk-induknya berkopulasi antara satu dengan yang lainnya.

Naaahhhh….jadi kalo digabung.

TENGGANG RASA = Hasil kopulasi Indukan Rusa yang lonjong dan panjang yang bisa dimainin buat 17-an dan bisa ditarik-tarik.

Yaahhh gituu laahh intinyaaa… Paling enggak bisa membuat kalian bergairah lagi. Semoga tidak bermanfaat.

You Might Also Like

1 comments

  1. yang ini maksdunya apa dh saya ga ngerti ??? hehe

    ReplyDelete

Kindly give me your thoughts. Thank you.