Masih Tentangnya III

By February 03, 2014

Dear you,

Kemarin aku nonton Mario Teguh Golden Ways. Jadi ingat beberapa waktu lalu kita menyaksikan acara ini bersama sambil tertawa terbahak-bahak karena seseorang yang menyantet mantan kekasihnya. :’)

Kali ini temanya “Mantanku Penyiksaku”, kini aku menangis. Kamu tau? Ternyata banyak orang di luar sana yang merasa tersiksa dan tersakiti karena melihat bekas orang yang disayanginya bahagia bersama orang lain? Apakah mereka egois? Kenapa mereka tidak senang melihat orang lain senang?

Seorang teman malah sempat berucap kalau ia lebih baik melihat mantan kekasihnya itu dipanggil yang maha kuasa ketimbang bahagia bersama orang lain. Sampai segitunya ya? Ia tidak tahu akan adanya efek domino yang sangat panjang. Bagaimana dengan perasaan orang tuanya? Adiknya? Kakaknya? Sahabatnya? Sangat egois. Aku hanya mampu menasihatinya dan memberikannya sedikit gambaran mengenai apa yang aku rasa. Hanya sedikit. Iya, karena aku ada di posisi itu saat ini.

Kalau kamu bertanya seperti apa rasanya, rasanya seperti jatuh dari gedung lantai 15. Begitu hancur, begitu sakit, begitu perih. Aku lebih baik merasakan 1000 kali putus cinta. Karena percayalah, putus cinta tidak ada apa-apanya ketimbang putusnya kehidupan. Segala harapan, kenangan, cita-cita memudar bersama keringnya air mata.

Sebuah lagu dari salah satu band Jakarta mengatakan kalau orang yang paling mampu menyakiti kita adalah orang yang paling kita sayangi. Ah, rasanya benar sekali.

Kamu bukan penyiksaku, kamu cambuk yang mampu membangunkanku ketika aku lengah. Kamu bukan mantanku, jauh di dalam hati ini, aku menempatkanmu di tempat yang spesial.

Thanks for being there.


At the end of the show, there was this quote “Kalau memang seseorang tidak untuk kita, ya memang tidak untuk kita. Maka ikhlaskanlah.” 


You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.