LDR Jarak Dekat

By September 07, 2012 ,


"TEEEEE TEEEEE!!!"  bunyi bel sekolah tanda istirahat telah selesai. Wijanarko yang pada saat itu tengah termenung di pelataran kantin, hampir saja tersedak cireng lantaran kaget oleh bunyi bel yang kencang itu.

"Eh, pulang sekolah nongkrong yuk di 7 eleven? Gue mau curhat nih." Pinta Rina kepada Wijanarko yang saat itu terlihat memang sangat butuh teman tidur curhat.

Sebagai teman yang baik, Wijanarko, yang memang telah lama berteman dengan Rina semenjak mereka duduk di bangku 6 SD hingga sekarang mereka kelas 7 di SMPN 27 Duren Sawit Jakarta, tidak dapat menolak ajakan tersebut.

"Hah? Emang di 7 eleven gak ada bangku sampe harus nongkrong segala?"

"Ada lah, begok! Udah ya sampe nanti." Jawab Rina dengan muka 'anjrit-bukan-temen-gua-tapi-udah-terlanjur-gimana-dong' sambil melipir kembali ke kelas.

... ... ...

"TEEE TEEEE!!!"

"Ih, bokep banget sih nih bel sekolahnya. Iya gak sih, ko? Apa gue yang salah denger ya?" Tanya Rina sesaat setelah mendengar bel pulang sekolah berbunyi.

"Iya, Rin. Uh! Kenceng banget lagi kayak bunyi sangkakala. Hampir gue keselek cireng tadi. Gue kira udah kiamat."

"... ... ..."


Rina yang pada saat itu memang tengah gelisah bercampur rasa galau yang teramat sangat hingga mencabik-cabik relung jiwa terdalamnya, tak kuasa menahan tangis.

"Rina, lo kenapa, rin? Lo kenapa nangis? Cerita sama gue. Keluarga lo cerai? Kucing lo mati? Tagihan kartu kredit lo udah limit? Kenapa, rin? Cerita, rin. Cerita!"

"Ini... huks... lebih dari itu, ko! Kayaknya... huks... gue udah gak sanggup hidup lagi deh... huks!" Jawab Rina terputus-putus menahan tangis.

"Iya ya udah sini cerita sama gue. Lo ada masalah apa? Ceritain aja ya."

"Jadi gini, ko. Lo kenal sama Donih temen SD kita dulu kan?" Rina memulai curhat sambil minum slurpee.

"Oh Donih yang nama panjangnya Donihsusahamatya itu?"

"Iya, ko."

Jadi, konon ketika mereka masih duduk di bangku 6 SD. Rina dan Donih ini telah memendam rasa cinta masing-masing. Rasa cinta itu muncul ketika Donih memberikan contekan Matematika kepada Rina dan tanpa sengaja mata mereka saling bertatapan hingga timbul-lah benih-benih asmara itu. Saat itu Donih masih belum berani mengungkapkan rasa cintanya lantaran belum cukup mengerti apa itu cinta. Menurutnya, cinta tak semudah itu saja muncul ketika tengah memberikan contekan. Cinta lebih dari itu. Namun pada saat perpisahan SD, Donih memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya.

"Iya, ko. Gue udah jadian sama Donih pas perpisahan SD kemaren." Lanjut Rina.

"Oh jadi lo sama Donih udah jadian? Ceulumudhh eeaa! Terus masalahnya di mana?" Jawab Wijanarko heran.

"Lo tau kan kalo Donih masuk SMPN 48 Kebayoran Lama?"

"Iya gue tau. Terus?"

"Ko, elo tuh emang dodol yah. Kita kan sekolah di SMPN 27 Duren Sawit!!!"

"Iya tau, lah terus yang jadi masalah?" Tanya Wijanarko penuh tanda tanya di otaknya.

"KO, GUE GAK BISA LDR-AN KAYAK GINI!!! GUE GAK SANGGUP, KO!!! MENDINGAN GUE MATI AJA!!!"

"-____-  IYA EMANG BENER. MENDINGAN MATI AJA LU." Gumam Wijanarko dalam hati.



You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.