Dilema KPR

By October 02, 2019


Bank Indonesia menurunkan uang muka atau DP untuk kepemilikan rumah sebesar 5% per september 2019, namun saat ini bunga bank masih di atas satu digit. Dari hasil riset di internet, saya dapatkan data kalau bunga KPR BTN itu 10,75%, Bank Mandiri 10,25%, dan BNI 10,50%.

Bayangkan saja jika mengambil rumah secara KPR dengan bunga segitu tinggi, yang biasanya akan kita cicil selama belasan tahun, kita akan terus miskin. Penghasilan habis hanya untuk membayar cicilan KPR saja.  Belum lagi jika suku bunga terus merangkak naik sementara gaji kita tidak ikutan, segitu-gitu aja. Mungkin naik namun tidak terlalu signifikan. Belum lagi ditambah biaya hidup, sekolah anak, serta biaya-biaya lainnya yang bisa mencuat kapan saja. Ya... Wassalamu'alaikum.

Akan lebih baik jika kita tabung atau investasikan saja ke dalam bentuk deposito, saham, atau reksadana ketimbang sektor rill seperti properti. Tempat tinggal? Kan bisa sewa atau ngontrak dulu, tak perlu gengsi. Harga rumah tiap tahun selalu naik? Ya sudah biarkan saja. Tabungan kita setiap tahun akan bertambah juga.

Namun yang perlu dicatat, selama masa mengontrak rumah itu kita rutin menyisihkan penghasilan sebesar 2 juta rupiah per bulan secara konsisten. Maka dengan jangka waktu, misalnya 15 tahun sesuai dengan lama KPR pada umumnya, maka uang yang dapat kita kumpulkan adalah sebesar Rp. 360.000.000. Mungkin 15 tahun ke depan rumah dengan harga segitu lokasinya jauh sekali dari Kota Jakarta.

But...

Here’s the good thing; We have our own money. We have no debt whatsoever. We have no riba. We have peace of mind. So, i’m gonna think twice to buy house for living using KPR system. Or maybe think thrice. 😄

You Might Also Like

0 comments

Kindly give me your thoughts. Thank you.