Masih Tentangnya II
Aku tak tau harus sampai
kapan aku akan berhenti menulis tentangmu. Memori itu selalu muncul ketika baru
saja aku hendak menguncinya. Membuatku menatap lirih dunia yang berusaha
menyapaku, menawarkan segalanya yang ia punya. Akupun heran mengapa air mata ini
belum juga mengering. Padahal, mendung itu sudah reda sejak lama. Sedang apa kamu di sana, sayang? Kenapa kamu
tak hadir di mimpiku tadi malam? Padahal aku ingin bercerita banyak hal yang
baru saja aku lalui. Pasti kita akan tertawa bersama, menertawakan hal kecil
yang mampu membuat kita menjadi besar.
Ayam penyet favorit yang
biasa kita makan rasanya tak lagi sama. Seperti ada yang kurang. Iya, kamu
sudah tak ada lagi di sampingku untuk menikmatinya bersama. Tak ada lagi yang
menyentuh kecap itu. Ohya, tentang angkringan dengan penjualnya yang selalu
menatapmu ketika kita berkunjung, sambalnya masih sama. Pedas. Namun kini rasa
pedasnya mampu membuatku menangis. Semua memori itu muncul kembali, seolah kamu
masih berada di sekitarku. Dan ketika pulang, aku baru sadar kalau aku kini tak
bisa menikmati itu semua bersama lagi.
Maaf ya hari ini aku log in Path kamu. Aku kangen. Kini aku mengerti kenapa kamu selalu tersenyum ketika
temanku bertanya kepadamu apa yang membuatmu suka kepadaku. Bahkan ketika aku bertanya
kepadamu, kamu pun tak mampu mengucapkan satu patah kata pun. Bodohnya, aku
dulu mengira kalau kamu tak sayang kepadaku hingga kita meributkan hal
tersebut. Masih ingat betul betapa sakitnya aku hingga aku menulisnya di sini,
di blog ini. Hihi lucu kalau diingat lagi. Dengan bijak, kamu cuma menjawab kalau terkadang mencintai orang tak butuh alasan sama sekali. Allah yang menuntun hati kita ke peraduannya. :’)
Aku tak ingin berlarut-larut
seperti ini. Haruskah aku melupakanmu dan semua memori tentangmu agar aku bisa
kembali seperti semula? Ini semua sungguh terasa sangat berat.
Ya Allah, berikanlah aku kekuatan, ketabahan, serta keikhlasan. Sesungguhnya hanya engkaulah yang mampu memutar-balikkan hati ini.
Ya Allah, berikanlah aku kekuatan, ketabahan, serta keikhlasan. Sesungguhnya hanya engkaulah yang mampu memutar-balikkan hati ini.
0 comments
Kindly give me your thoughts. Thank you.