Masih Tentangnya
Seminggu berlalu semenjak kepergianmu. Udara yang aku hirup kini tak lagi sama. Kopi setiap pagi yang biasa aku minum pun belum tentu mampu menyemangatiku. Setiap pagi ketika bangun tidur, aku selalu berharap aku sedang berada di dalam adegan film yang tiba tiba tertulis '10 years later'. Tidak mungkin sepertinya, namun itu yang selalu aku harapkan. Ah, bodohnya.
Kini aku merasakan seperti
apa rasa rindu yang tak tertangguhkan itu. Allah yang mempertemukan kita, dan
kini memisahkan kita. Apa yang bisa aku perbuat? Seperti yang kamu katakan
ketika kita bertengkar dulu, harusnya aku merelakan kamu pergi ketika kamu mati
saja. Ucapanmu benar-benar terpatri di hatiku dan membentuk ukiran yang indah. Berat
sekali rasanya. Aku pun tak tau apakah kamu ikhlas melihatku jika kelak aku
bersama orang lain. Karena aku pun kini terasa sangat sulit untuk memulai
semuanya kembali. Layaknya puzzle yang telah tersusun rapih namun kemudian
dihancurkan. Harus dari mana aku mulai membuatnya? :’(
Miss you.
0 comments
Kindly give me your thoughts. Thank you.