D.1. Berikan CONTOH NYATA kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (un...
D.1. Berikan CONTOH NYATA kontribusi
Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas
manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium,
manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi kegiatan, dan bagaimana
dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.
16. Implementasi kegiatan dari
usulan/pemikiran (Min 150 Kata)
Dalam bidang pengajaran
sewaktu saya mengajar praktek di lab bahasa inggris, selama satu semester itu
pula saya bertanggung jawab untuk menjaga dan merawat perlengkapan yang ada di
lab semisal komputer, headset, speaker, koneksi intranet, laci penyimpanan, sampai
modul pembelajaran. Seminggu sebelum perkuliahan dimulai, saya biasanya
menginventarisasi perlengkapan lab. Saya mengecek apakah headset dan speaker
masih berfungsi dengan baik atau tidak. Kalau ada headset yang rusak, saya
catat dan ajukan penggantian ke penanggung jawab lab terlebih dulu untuk
kemudian di follow up ke pusat. Sesuai dengan prosedur.
Sebagai anggota unit
pengembangan akademik (UPA) Program Studi Sastra Inggris, saya mempunyai
kesempatan untuk melakukan kontribusi yang secara langsung ke jurusan saya
Sastra Inggris. Ketika saya diberi tanggung jawab untuk menjadi pengampu mata
kuliah TOEFL, saat itu saya dan tim diminta untuk melakukan perubahan pada mata
kuliah tersebut. Tahap awal yang saya dan tim inisiasi adalah melakukan
identifikasi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) untuk kemudian melakukan
pembaruan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) sesuai dengan dinamika perkembangan
keilmuan. Saya dan tim melakukan revisi materi TOEFL berdasarkan evaluasi dan
masukkan dari seluruh anggota UPA dan juga dosen-dosen yang mengajar mata
kuliah tersebut. Oleh karenanya saya dan tim melakukan pengajuan untuk pengadaan
buku referensi TOEFL paling terbaru. Tidak hanya itu saja, saya dan tim juga melakukan
revisi konten soal-soal UTS dan UAS. Perubahan komposisi soal UTS dan UAS juga
kami lakukan, yang tadinya berjumlah 50 soal yang terdiri dari 10 soal
Listening, 20 soal Structure and Grammar, 20 soal berupa Reading Comprehension.
Berubah menjadi 35 soal yang terdiri dari 10 soal Listening, 10 soal Structure
and Grammar, dan 15 soal Reading Comprehension. Kami memutuskan untuk
mengurangi jumlah soal UTS dan UAS didasarkan hasil evaluasi akhir semester yang
membuktikan kalau tingkat kelulusan dalam mata kuliah TOEFL cukup rendah karena
tidak proporsionalnya antara waktu pengerjaan soal UTS dan UAS yang hanya 60 menit
dengan jumlah soal yang diberikan.
17. Dukungan
institusi (Min 150 Kata)
Berdasarkan keputusan rektor
tentang peraturan akademik, bahwa masing-masing program studi diberi wewenang
untuk merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan kebijakan akademik dan
standar akademik. Namun demikian, lembaga tetap terus memberikan dukungan serta
memfasilitasinya. Sebelum melakukan revisi, saya dan tim penanggung jawab mata
kuliah TOEFL diberikan
Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dan Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) di kampus UBSI
Jatiwaringin. Surat tugas dari kegiatan tersebut saya posting di blog saya (https://sayyiddiyyas.blogspot.com/2017/09/workshop-rencana-pembelajaran-semester.html).
Setelah melakukan identifikasi
dan evaluasi terhadap rendahnya tingkat kelulusan mata kuliah TOEFL. Pada rapat
evaluasi di akhir semester bersama ketua program studi, anggota UPA dan dosen
yang mengajar mata kuliah tersebut, saya dan tim penanggung jawab memutuskan
untuk mengurangi jumlah soal UTS dan UAS agar lebih seimbang dan proporsional.
Jumlah soal yang tadinya 50 soal berubah menjadi 35 soal dengan waktu
pengerjaan 60 menit. Usulan saya dan tim disetujui oleh kepala program studi
Sastra Inggris dan Biro Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan (BAAK) sebagai
biro yang menangani ujian. Dukungan institusi terhadap pembaruan konten TOEFL
ditandai dengan di-ACC-nya pengajuan buku referensi yang paling terbaru. Hal
ini menandakan kalau lembaga mendukung penuh setiap kegiatan yang ada di
program studi asal sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Untuk kebutuhan lab bahasa,
lembaga selalu memastikan kelengkapan yang diperlukan oleh lab seperti headset,
speaker, serta kelancaran koneksi jaringan intranet agar memudahkan melakukan
penggunaan aplikasi lab bahasa Davitech. Pengajuan headset yang rusak selalu
diganti dengan yang baru sebelum perkuliahan dimulai. Selain kebutuhan khusus
di lab bahasa, lembaga juga memberikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti
penyediaan wifi di setiap ruangan kelas, AC, LCD, komputer yang sangat memadai serta
well-maintained oleh IT Support di setiap kampus. Kehadiran IT Support di
setiap kampus yang selalu standby, memudahkan kinerja dosen-dosen jika menemui
kendala teknis dalam perkuliahan.
D.2. Berikan CONTOH NYATA
kendali diri, tanggung jawab, dan keteguhan pada prinsip yang Saudara tunjukkan
sebagai dosen dalam implementasi manajemen/pengelolaan institusi.
18. Kendali diri (Min 150
Kata)
Pengendalian diri berarti
mampu berpikir tenang dan jernih terhadap segala situasi. Selalu berpikir
positif dan yakin bahwa segala hal pasti ada manfaatnya. Kampus Universitas
Bina Sarana Informatika tersebar di berbagai wilayah di Jawa dan Kalimantan.
Poin tersebut yang ditekankan oleh Divisi SDM ketika saya pertama kali
di-interview, apakah saya siap jika ditempatkan di wilayah mana saja di
lingkungan kampus UBSI. Saya menjawab dengan yakin bahwa saya sanggup. Suatu
ketika saya dipercaya oleh lembaga untuk menggantikan salah seorang dosen yang
cuti melahirkan, padahal saat itu lokasi kampus cukup jauh dengan domisili saya
berada hingga mengharuskan saya untuk berangkat pagi sekali hingga pulang
sampai terbenamnya matahari. Saya mampu mengendalikan diri dengan tidak
menolak, memprotes ke kaprodi, atau mengumpat dalam hati, karena saya sadar,
inilah salah satu resiko dari pekerjaan saya. Hingga akhirnya tugas tersebut mampu
saya selesaikan dengan baik sampai akhir semester.
Mampu berpikir jernih dan
bertindak tenang ketika berada dalam tekanan juga pernah saya lakukan sewaktu
ada mahasiswa yang telat datang untuk ujian; tidak memakai pakaian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, marah-marah dan protes ke saya kenapa dirinya
tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian padahal ia sudah jauh-jauh datang
dari rumah. Saat itu ujian sedang berlangsung dan yang bersangkutan marah-marah
di depan kelas, di depan hadapan teman-temannya. Jika pada saat itu saya ikut
terpancing emosi dan kehilangan kendali, maka bisa saja saya bentak dengan nada
yang lebih tinggi. Namun hal itu tidak saya lakukan, saya tetap tenang sambal
berpikir kalau saya melakukan itu, tidak akan menyelesaikan masalah, justru
akan menimbulkan masalah baru. Saya hanya menegaskan ke mahasiswa tersebut
kalau peraturan adalah peraturan, harus dipatuhi. Konsekuensi dari
keterlambatan itu sudah saya jelaskan setiap awal perkuliahan di kelasnya, dan
kita sudah deal dengan perjanjian yang telah dibuat. Jadi ya harus dijalankan.
Mahasiswa itu lalu pergi sambil membanting pintu. Saya hanya dapat menghela
napas dan istighfar.
19. Tanggung jawab (Min
150 Kata)
Diberikan tanggung jawab
sekaligus amanat oleh lembaga merupakan suatu kehormatan bagi saya. Karena apa?
Karena hal ini menandakan kalau kemampuan saya diakui oleh lembaga sehingga
diberikan suatu tugas tertentu yang kadang di luar tugas pokok saya sebagai
dosen. Tanggung jawab saya dalam pengajaran sangat besar, mencerdaskan
kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Terus
berinovasi dan mencari metode-metode dan teknik pengajaran terbaru selalu saya
lakukan agar setiap perkuliahan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan nilai kehadiran
atau nilai tugas saja. Jika ada mahasiswa yang agak kurang paham atau kesulitan
dalam perkuliahan, saya selalu bertanya kira-kira kendala apa yang ia hadapi,
apa yang bisa saya bantu. Hal ini membuat saya tahu kira-kira solusi apa yang
bisa saya gunakan agar mahasiswa yang mengalami kendala dalam belajar bisa
terselesaikan.
Tanggung jawab sebagai
pengampu mata kuliah TOEFL juga cukup besar meskipun mata kuliah tersebut
bukanlah termasuk Mandatory Subject. Tugas saya dan tim dalam mempersiapkan
perangkat pembelajaran sebelum dimulainya perkuliahan berhasil kami laksanakan
dengan baik sesuai due date. Begitupun kebutuhan akan pembaruan konten TOEFL
dan soal-soal ujian, bisa kami selesaikan sebelum BAAK meminta naskah soal
untuk didistribusikan ke kampus-kampus UBSI di seluruh wilayah.
Ketika diberikan tugas ke luar
kota untuk memberikan Workshop dan Pelatihan Bahasa Inggris ke dosen-dosen
kampus UBSI Kota Sukabumi, saya menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
meski harus meninggalkan keluarga selama seminggu. Tugas itu saya jalankan
dengan baik sesuai dengan arahan dari ketua program studi. Target yang
dicanangkan pun saya capai dengan hasil yang memuaskan.
20. Keteguhan pada
prinsip (Min 150 Kata)
Saya selalu menjalankan
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh lembaga. Baik masalah yang mendasar
termasuk masalah yang prinsipal. Peraturan yang saya terapkan di setiap kelas
yang saya ajar mengenai keterlambatan selalu saya terapkan, dan selalu sama
pada setiap semesternya. Pernah suatu ketika ada mahasiswa yang nego kalau dia
akan selalu terlambat karena pekerjaannya yang menerapkan system shift,
sehingga ia meminta untuk diberikan sedikit keleluasaan dalam kehadirannya
sambil menawarkan sesuatu sebagai timbal baliknya. Bukannya saya terlalu kaku,
namun saya khawatir jika saya mengizinkan hal tersebut, maka akan menimbulkan
kecemburuan di kelas. Keteguhan saya dalam menjalankan peraturan yang telah dtentukan
diuji di sini, saya mengatakan kalau saya tidak bisa memberikan konsekuensi
akan hal tersebut. Saya menyarankan kepadanya, jika memungkinkan, ia bisa
membicarakan hal tersebut kepada supervisor di tempatnya bekerja untuk bertukar
shift dengan temannya di jadwal yang bentrok dengan kuliahnya. Dengan begitu,
ia masih bisa tetap bekerja tanpa mengganggu jadwal kuliahnya.
Gratifikasi dalam bentuk
apapun kepada pihak lain di lingkungan kampus adalah termasuk pelanggaran
akademik sesuai dengan edaran rektor Universitas Bina Sarana Informatika. Oleh
karenanya, saya selalu menghimbau kepada mahasiswa yang saya ajar atau bimbing
agar tidak membawa bingkisan dalam bentuk apapun itu baik ke saya atau dosen lain.
Kepada mahasiswa bimbingan, saya selalu mengatakan kalau saya hanya bisa
ditemui di kampus saja pada jam kerja, saya tidak menerima bimbingan di luar
kampus baik itu di rumah saya maupun di restoran atau kafe misalnya. Meski
telah disampaikan di awal bimbingan, masih saja ada mahasiswa yang bandel dan
nekat menawarkan saya untuk bisa ditemui di luar kampus karena pendaftaran
tugas akhir dan skripsi sudah akan berakhir saat itu namun mahasiswa tersebut
belum selesai mengerjakannya dan merasa deadlock. Kontan saat itu langsung saya
tolak, saya katakan kalau itu sudah menjadi konsekuensi yang harus ia terima. Saya
sudah menyediakan waktu selama beberapa bulan namun tidak digunakan dengan baik,
malah ingin datang ketika waktunya sudah mepet. Kemudian saya meminta mahasiswa
tersebut untuk segera mengerjakan tugas akhirnya lalu bimbingan melalui email
saja agar lebih menghemat waktu.
Lanjut bidang E >>> https://sayyidskiy.blogspot.com/2020/06/contoh-deskripsi-diri-serdos-2020_97.html