Merdeka Finansial itu...
By Sayyidskiy September 03, 2018 Ilmu Pengetahuan UmumSiapa sih yang pernah menyangka kalau kamu bisa mapan meskipun gaji kamu 'hanya' 5 juta saja? Kebanyakan orang sudah berpikir pesim...
Siapa sih yang pernah menyangka kalau kamu bisa mapan meskipun gaji kamu
'hanya' 5 juta saja? Kebanyakan orang sudah berpikir pesimis mengingat untuk
hidup di kota besar seperti di Jakarta angka segitu bisa dikatakan
pas-pasan. Apalagi kalau sudah berkeluarga, punya anak 2, istri 1, kucing
5.
Source: google |
Memang sih masih ada saja yang bisa bertahan hidup
tapi biasanya pengorbanannya cukup besar. Nah, apalagi kalau kemudian berpikir
untuk bisa mapan. Mungkin kata mapan hanya ada di mimpi saja.
Bulan Agustus kemarin banyak ditemui program-program
yang berhubungan dengan kata 'merdeka'. Yha mumpung bulan kemerdekaan
Indonesia. Mulai dari program televisi, program diskon belanja online seperti flash sale, atau di
mall, kemudian muncul tagline merdeka finansial.
Memang seperti apa merdeka finansial itu? Tentu setiap
kita memiliki penafsiran yang berbeda-beda. Apakah tidak memiliki utang sama
sekali atau pas-pasan (pas mau beli rumah, ada uangnya, pas mau beli mobil ada
uangnya, pas mau liburan, ada uangnya).
Nah maka siapa pula yang tidak ingin segera merdeka
finansial, tentu kita semua berharap sesegera mungkin. Namun pertanyaan
bagaimana kita bisa mencapai merdeka finansial melihat besarnya biaya kebutuhan
hidup sehari-hari, khususnya yang tinggal di kota besar?
Apakah bisa menciptakan merdeka finansial dengan gaji
yang diterima setiap bulan sebesar Rp 5 juta rupiah?
Untuk menciptakan merdeka finansial bagi setiap kita,
ternyata bukan seberapa besar gaji yang kita terima setiap bulan, tapi seberapa
mahir kamu mengelola keuangan. Dengan pengelolaan gaji yang benar, cepat atau
lambat berbagai tujuan finansial pun bisa tercapai. Punya gaji 10 juta pun kalau hobinya setiap weekend jalan-jalan ke Korea, ya habis juga.
Pengelolaan gaji yang seperti apa yang dapat
membantu kita untuk mencapai kemerdekaan finansial? Paling tidak, ada 5 poin penting yang harus mulai dilakukan dari sekarang:
- Alokasi kebutuhan bulanan
Langkah awal dalam mengelola penghasilan adalah dengan
membuat alokasi kebutuhan. Ini untuk mempermudah kita dalam membagi pos
keuangan.
Ada banyak metode pengaturan keuangan yang bisa
dicoba. Mulai dari metode 50-20-30, 10-20-30-40, dan sebagainya. Metode-metode
tersebut umumnya membagi penghasilan ke dalam pos-pos keuangan dengan persentase
tertentu. Misalnya, metode 50-20-30 membagi gaji jadi 50% kebutuhan pokok, 20%
dana hiburan, dan 30% dana tabungan dan investasi.
Cara ini bisa dilakukan jika porsi keuangan Kamu
sesuai dengan pembagian persentase tersebut. Faktanya, kebutuhan wajib bisa
lebih atau bahkan kurang. Untuk itu, hitunglah dulu semua kebutuhan tiap
bulannya.
Mulai dari anggaran makan, transportasi, kuota, hingga biaya tempat tinggal (sewa atau cicilan KPR) hingga biaya lainnya. Idealnya dana kebutuhan pokok tidak lebih dari 50% penghasilan.
Jika ternyata dana yang kamu miliki lebih dari itu,
amatilah apa yang bisa dipangkas. Misalnya, biaya makan di luar bisa dipangkas
dengan cara masak sendiri. Dengan alokasi 50% dan gaji Rp 5 juta, artinya biaya
kebutuhan hidup sebesar Rp 2,5 juta.
- Memiliki Proteksi
Proteksi yang tepat menjadi sebuah hal yang
diperlukan dalam mencapai merdeka finansial. Tanpa proteksi yang tepat, ada
kemungkinan kita akan mengeluarkan biaya yang besar ketika kita sakit atau
membutuhkan biaya rumah sakit.
Maka proteksi yang diperlukan adalah asuransi
kesehatan yang tepat. Belum lagi proteksi untuk sumber pencari nafkah keluarga
bilamana meninggal dunia, maka proteksi yang diperlukan adalah asuransi jiwa.
Pilihlah asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Jangan sampai kamu terpengaruh orang lain atau teman
sendiri untuk membeli produk asuransi yang ternyata tidak kamu butuhkan. Ini
bisa mengganggu tujuan kamu dalam mencapai kemerdekaan finansial.
Kamu bisa menanyakan mengenai produk asuransi pada
perencana keuangan yang independen dan professional sehigga tidak salah beli
produk asuransi.
- Menabung dan investasi
Menabung dan investasi adalah 2 hal yang berbeda.
Menabung di mana kamu memiliki tujuan keuangan yang jangka pendek saja berkisar
1-2 tahun, sedangkan bila berinvestasi berarti kita berbicara tujuan keuangan
yang jangka panjang yang jangka waktunya lebih dari 5 tahun.
Inilah hal yang bisa kita lakukan dalam menyiapkan
kemerdekaan finansial kita dengan berinvestasi. Untuk membuat dan melatih kita disiplin
kita dapat langsung menyisihkan uang sesaat setelah kamu menerima gaji di awal
bulan.
Nilainya minimal 10% dari penghasilan. Ingat ya
minimal. Berarti boleh lebih. Boleh banget. Jika ingin lebih konsisten dan
terbantu dengan perbankan, kamu bisa gunakan program tabungan atau investasi
dengan fitur autodebet.
Tabungan yang kamu buat bisa meliputi dana darurat dan
tujuan keuangan jangka pendek. Sedangkan investasi bisa untuk dana pensiun,
dana pendidikan anak dan lainnya.
Saat ini sudah banyak produk investasi yang nggak butuh modal besar. Bahkan mulai dari Rp 100 ribuan Kamu sudah bisa jadi investor. Dengan cara ini kamu pasti memiliki tabungan dan bahkan bisa berinvestasi.
Saat ini sudah banyak produk investasi yang nggak butuh modal besar. Bahkan mulai dari Rp 100 ribuan Kamu sudah bisa jadi investor. Dengan cara ini kamu pasti memiliki tabungan dan bahkan bisa berinvestasi.
Meski saat ini nominalnya terlihat nggak seberapa,
jika konsisten dana ini bisa jadi bekal Merdeka Finansial di masa depan. Nggak
percaya? Sila dicoba dulu.
Tapi menabung dan investasi jangan sembarangan pilih produk ya, ketahui dulu cara yang baik dan benar. Akan lebih baik bila belajar terlebih dahulu agar tidak salah investasi.
Tapi menabung dan investasi jangan sembarangan pilih produk ya, ketahui dulu cara yang baik dan benar. Akan lebih baik bila belajar terlebih dahulu agar tidak salah investasi.
- Me time
Mengatur keuangan dengan ketat bukan berarti nggak
boleh senang-senang. Kita sudah capek-capek kerja dari Senin ke Jumat, tentu
kita mau nikmati hasilnya juga kan? Dari pembagian di atas, kamu masih punya
jatah sekitar 10-20% dari penghasilan nih.
Alokasikan sekitar 20% atau sebesar Rp 1 juta untuk
dana rekreasi alias hiburan. Dana ini bisa kamu gunakan buat nongkrong kala
weekend atau belanja baju baru.
Pastikan untuk tidak melebihi porsi dana rekreasi di atas. Untuk kebutuhan konsumtif, sangat tidak disarankan buat berutang. Oleh sebab itu, jika memiliki keinginan melebihi porsi tersebut seperti jalan-jalan ke luar kota atau beli jam tangan baru, upayakan untuk menabung.
Pastikan untuk tidak melebihi porsi dana rekreasi di atas. Untuk kebutuhan konsumtif, sangat tidak disarankan buat berutang. Oleh sebab itu, jika memiliki keinginan melebihi porsi tersebut seperti jalan-jalan ke luar kota atau beli jam tangan baru, upayakan untuk menabung.
- Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif cenderung tidak berpikir panjang
karena lebih mengedepankan keinginan semata, maka tidak heran berapapun gaji
yang kamu dapatkan setiap bulan tidak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya
hidup seperti itu.
Saat ini gaya hidup konsumtif cukup dipengaruhi oleh
social media. Kamu bisa terpengaruh ingin makan sushi karena baru melihat
postingan teman. Kamu tiba-tiba ingin ke Raja Ampat karena melihat postingan
artis.
Belum lagi menghabiskan waktu di mall serta coffee
shop. Pernah kan ngopi yang segelas harganya 50.000? Saya malah pernah beli air
mineral seharga 35 ribu di salah satu tempat makan mewah di kawasan SCBD. Di
Jakarta ada banyak tempat yang menawarkan makanan dan minuman hingga puluhan
ribu yang sebenarnya itu sudah di luar jangkauan dari kantong kamu, tapi tetap
saja kamu menghabiskan uang kamu untuk berada di tempat tersebut.
Hal-hal seperti ini akan cepat menguras kantong kamu
sehingga gaji kamu tidak akan pernah cukup. Jadi, bijaklah membelanjakan uang Kamu
dengan tidak membeli barang yang tidak perlu. Jauhkan dari hanya sekedar
'ingin' ketika pergi ke pusat perbelanjaan dan tempat-tempat kuliner serta
coffee shop. Tohh tujuan kita adalah merdeka finansial, bukan untuk
gaya-gayaan.
Hal lain yang bisa kamu lakukan bila tahap-tahap di
atas dirasa kurang dalam menciptakan merdeka finansial adalah meningkatkan
pemasukan. Carilah peluang baru, menangkap peluang dengan cepat.
Selain meminta kenaikan gaji yang bisa kamu lakukan,
ada banyak hal yang bisa kamu lakukan seperti menjalankan bisnis sampingan yang
sesuai dengan hobi Atau bekali diri kamu dengan melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi agar bisa mendapatkan gaji yang lebih besar.
[Diadaptasi
dari tulisan Aidil Akbar Madjid di detikfinance dengan sedikit gubahan]