Aku Ingin Dia
By Sayyidskiy January 15, 2015 RomantisAku… Aku ingin, hmm… Ah. Aku ingin….. sekali bertemu dengan ia kelak. Aku ingin menemuinya di sebuah toko buku bekas , aku berdiri ...
Aku…
Aku ingin, hmm…
Ah.
Aku ingin….. sekali bertemu dengan ia kelak.
Aku ingin….. sekali bertemu dengan ia kelak.
Aku ingin menemuinya di sebuah toko
buku
bekas, aku berdiri di depan sebuah buku
usang dan kamu ada di sana sedang membaca sebuah buku aneh yang sampulnya tak lagi sempurna.
Mungkin
kamu juga penganut mazhab don’t judge the
book by its cover. Kamu mengambil
kacamatamu dan menaruhnya di antara alis tipis dan indah mata coklatmu. Otakmu membaca seraya mulutmu melafalkan
kata-kata di dalam buku itu, sampai akhirnya kamu mencapai ujung kalimatnya,
matamu menghadap padaku yang terus memandangimu. Aku akan menghampirimu seraya berharap akan terpukau beberapa kali lagi olehmu.
Aku ingin menemuinya di sebuah toko
musik, aku berdiri di depan pintu yang bertuliskan 'Music Shop' dan kamu ada di
dalam sana terlihat kebingungan memilih lagu. Aku mengambil
kepingan CD lalu berjalan menghampiri, berdiri di sampingmu seraya canggung
melihat deretan cover album yang beragam, kamu terlihat tidak aneh pada kehadiranku. "Aku
suka band ini. Menurutku salah satu yang
terbaik." seraya mengambil
sebuah CD dari grup band lokal terkenal sepanjang masa dari tahun 90-an. Kamu yang kebingungan melihat tingkahku hanya
menatapku dan CD itu secara bergantian, menaruh CD di tangan kirimu ke tempatnya
kembali, lalu tersenyum. “Iya,
aku juga suka band ini.”
Aku ingin menemuinya di sebuah kedai
kopi yang sepi, aku melewati pintu seraya mencari tempat untuk duduk, dan kamu ada di pojok sana tengah duduk sendiri sambil menyeruput secangkir kopi, atau coklat,
atau teh, entahlah aku belum terlalu mengenalmu dan minuman favoritmu. Aku memesan secangkir cappuccino
hangat untuk menemaniku
mengerjakan sesuatu di notebook, lalu menghampiri
tempat duduk untuk 4 orang
yang sedang kamu duduki. Aku tidak tahu kenapa kamu selalu memilih tempat yang sama setiap
kali ke tempat itu, sebuah tempat untuk 4 orang untuk diduduki hanya
olehmu. Aku menjatuhkan tubuhku di seberang meja di hadapanmu, kamu pun
tersenyum. “Aku sudah menunggu lama
lho.”
Aku
ingin menemuinya di bioskop, kamu tengah memandangi deretan poster film yang
akan ditonton sambil menyeruput minuman yang baru saja kamu beli. Tak berapa
lama kamu memutuskan untuk menonton trilogy film science-fiction yang terkenal
itu.
“Untuk
2 orang ya, Mbak.”
Lalu
kamu memberikan satu tiket kepadaku yang tengah asyik memandangimu, mengagumi
indahnya karya Tuhan.
“Yuk,
masuk.”
Aku ingin jatuh cinta padamu di berbagai tempat yang ada, aku ingin menjadi temanmu yang lain selain buku, musik, dan film.
Aku ingin menjadi orang pertama atau
bahkan satu-satunya untuk memberikanmu hadiah saat kamu berulang tahun.
Aku ingin masuk ke dalam duniamu
agar aku bisa masuk ke lingkunganmu, atau bahkan hatimu.
Aku ingin menjadi orang yang ingin kamu
temui di antara keramaian orang-orang yang terkadang kamu hindari.
Aku ingin jatuh cinta kepada seorang
manusia yang mempunyai kegemaran serupa denganku.
Lalu aku hanya akan ada di sini, di toko buku, di toko musik, di kedai kopi yang sepi, di bioskop, atau mungkin hanya di kamar. Aku akan menunggumu seorang diri, mengabaikan orang lain yang berlalu lalang, berada di sepi dalam keramaian, sekedar karena sedang malas bersosialisasi. Aku akan menutup pintuku dan hanya membuka untukmu.
Lalu kamu akan datang menghampiriku.
“Mau
ke mana kita hari ini?”
---
---