Selamat Tidur
By Sayyidskiy August 22, 2014 lagi kangen, RomantisMengapa aku memandang langit? Mengapa kita berputar di bawah sini? Sementara kamu berjalan pergi, berterbangan meninggal kelopak sayap ha...
Mengapa aku
memandang langit?
Mengapa kita berputar di bawah sini?
Sementara kamu berjalan pergi,
berterbangan meninggal kelopak sayap harum indahmu.
Persembahkan
bagiku kebahagiaanmu,
sepucuk semu di
atas semua yang bisu.
Walau polos akan semua yang palsu,
Aku berharap waktuku tak berlalu.
Karena aku selalu ingin kamu menghiasiku.
Merpati laksana
indahmu,
melayang di atas,
seakan terlalu malu untuk berkata selamat tinggal,
meninggalkan tanah mengejek manusia.
melayang di atas,
seakan terlalu malu untuk berkata selamat tinggal,
meninggalkan tanah mengejek manusia.
Langit,
Langitmu ada di sana, ya di atas sana.
Terbanglah sesukamu di sana, aku menginginkannya.
Jangan bawa apapun dan jangan tinggalkan apapun, tolong.
Langitmu ada di sana, ya di atas sana.
Terbanglah sesukamu di sana, aku menginginkannya.
Jangan bawa apapun dan jangan tinggalkan apapun, tolong.
Aku ingin memilikimu.
Aku ingin wajahmu ada di sampingku saat terbangun nanti, aku ingin membuatkan anyaman untukmu, dengan setiap tetes darah yang rela terjatuh demi kesempurnaannya.
Aku ingin
melukismu di langit kamarku, memenuhi dindingku dengan kanvasmu dan penuhi lantaiku
dengan tumpahan cat rona wajahmu. Aku ingin memukaumu, menggantikanmu dengan
untaian kata indah dengan berbagai nada yang tak pernah sempat dikatakan burung
saat meninggalkan pohon untuk bersetubuh dengan langit, untuk menuliskan
indahmu.
Aku ingin memilikimu.
Sekejap ini hanyalah aku, tapi biarlah hanya aku yang akan mengindahkan dirimu, memenuhi singgasana pemuja dengan karyaku, dengan hal yang terindah untuk ingatanku, ya, kamu.
Aku ingin melakukan segalanya denganmu.
Mengindahkan dirimu sepenuhnya, dengan segala mimpi yang aku ukirkan di atas angan-angan indah berhiaskan momen-momen yang memukau manusia. Dengan segala coretan tinta di atas kertas bernama kehidupan, dengan sebuah pisau yang membentuk masa depan aku, dan pujaanku.
Saat ini hanyalah sebuah angan-angan mimpi.
Karena manusia diajarkan untuk bermimpi, dan tidak bisa disalahkan untuk bermimpi.
Karena aku ingin bermimpi denganmu.
Dan pada saatnya aku tidak ingin bermimpi lagi, untuk tertidur lagi.
Karena pada saatnya nanti, kamu ada di sana dan mengingatkan aku.
Bahwa saat itu, realita lebih indah dari mimpi.
Saat ini, biarkan aku bermimpi, dan berdoa untuk bertemu denganmu di sana.
Sekejap ini hanyalah aku, tapi biarlah hanya aku yang akan mengindahkan dirimu, memenuhi singgasana pemuja dengan karyaku, dengan hal yang terindah untuk ingatanku, ya, kamu.
Aku ingin melakukan segalanya denganmu.
Mengindahkan dirimu sepenuhnya, dengan segala mimpi yang aku ukirkan di atas angan-angan indah berhiaskan momen-momen yang memukau manusia. Dengan segala coretan tinta di atas kertas bernama kehidupan, dengan sebuah pisau yang membentuk masa depan aku, dan pujaanku.
Saat ini hanyalah sebuah angan-angan mimpi.
Karena manusia diajarkan untuk bermimpi, dan tidak bisa disalahkan untuk bermimpi.
Karena aku ingin bermimpi denganmu.
Dan pada saatnya aku tidak ingin bermimpi lagi, untuk tertidur lagi.
Karena pada saatnya nanti, kamu ada di sana dan mengingatkan aku.
Bahwa saat itu, realita lebih indah dari mimpi.
Saat ini, biarkan aku bermimpi, dan berdoa untuk bertemu denganmu di sana.
Selamat tidur.